Pemerintah Beri “Hadiah” Tahun Baru untuk Penyandang Disabilitas
Penampilan BRSPDSRW, Melati, Jakarta/dokpri |
Know me for my
abilities not my disability (Robert M. Hensel)
Ketika berbicara tentang kaum difabel, sebutan yang pas untuk penyandang disabilitas, apa yang
ada di benak anda? Keterbatasan, tentu saja. Cacat, sudah pasti. Tetapi apakah
hanya sederet predikat minor tersebut yang pantas disematkan kepada mereka? Bukankah tidak ada seorang pun yang dilahirkan sempurna?
Bila kita belum pernah berkenalan atau melihat mereka dari dekat, hati kita akan terenyuh dan emosi kita akan
diaduk-aduk kala melihat bagaimana sekumpulan kaum tuna rungu bisa memainkan orkestra
angklung dengan sangat indah.
Berpakaian tradisional, kaum wanita mengenakan kerudung
hijau dipadu baju merah, sementara yang pria berpenutup kepala motif batik
dengan baju koko hitam, belasan anggota Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) Melati, Jakarta menghipnotis seisi
ruangan dengan instrumen lagu-lagu nasional.
Instrumen yang disajikan memang biasa. Lagu-lagu pun sudah tak
asing di telinga publik. Namun proses memainkan itu sungguh tak lazim. Dalam
keterbatasan sensorik mereka memainkan alat musik dari Jawa Barat itu, saling berkoordinasi
dan menjaga keharmonisan dengan hanya dipandu seorang dirigen yang berkomunikasi
menggunakan bahasa isyarat. Mereka memang tak bisa mendengar. Namun mereka bisa
memperdengarkan musik yang indah!
BRSPDSRW bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Sosial/dokpri |
Itulah pengalaman kecil yang saya alami pada Kamis, 27
Desember 2018. Mereka hadir untuk merayakan hari bersejarah bagi kaumnya. Untuk
pertama kali dalam sejarah republik ini, dua kementerian bersinergi untuk
menegakkan hak-hak para difabel.
Bertempat di Ruang Garuda, Kementerian Perindustrian
(Kemenperin), Jakarta, selaku tuan rumah Kemenperin menandatangani nota
kesepahaman dengan Kementerian Sosial. Penandatangan memorandum of understanding atau MoU itu
dilakukan oleh dua petinggi lembaga tersebut yakni
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Sosial Agus Gumiwang
Kartasasmita.
Turut hadir para pejabat teras dari dua kementerian itu.
Tidak lupa, utusan dari asosiasi dan perusahaan industri alas kaki, industri
tekstil dan garmen yang sudah memberi porsi kepada kaum disabilitas. Hadir juga
sejumlah kelompok difabel.
Secara singkat MoU tersebut berkaitan dengan pelatihan,
sertifikasi, dan penempatan kerja bagi kaum difabel. Dalam sambutannya,
Airlangga Hartarto memberikan gambaran terkait peran dan kontribusi mereka dalam sektor industri.
Airlangga Hartarto (kanan) dan Agus Gumiwang/dokpri |
Data menunjukkan, kontribusi industri manufaktur terhadap
perekonomian rata-rata sekitar 17 persen. Mengutip data Bank Dunia tahun 2017,
politisi Partai Golkar itu mengatakan, Indonesia menjadi satu dari sedikit
negara di dunia dengan sumbangsih industri manufaktur terbesar terhadap
perekonomian nasional. Dengan kontribusi sebesar 20,5 persen, Indonesia hanya
kalah dari China (28,8 persen), Korea Selatan (27 persen), Jepang (21 persen)
dan Jerman (20,6 persen).
“Pertumbuhan industri non-migas diproyeksikan tumbuh 5,4 persen
pada 2019. Sektor-sektor yang diproyeksikan tumbuh tinggi, di antaranya
industri makanan dan minuman (9,86%), permesinan (7%), tekstil dan pakaian jadi
(5,61%), serta kulit barang dari kulit dan alas kaki (5,40%),” lanjat pria
kelahiran Surabaya, 56 tahun silam.
Untuk mendorong pertumbuhan industri, lanjut Airlangga, ada
tiga pilar utama yang harus diperhatikan. Selain modal atau investasi dan
teknologi, sumber daya manusia adalah pilar penting.
Untuk menyiapkan sumber daya manusia yang handal di sektor industri,
sudah sejak 2013 silam, Kemenperin menggalakkan Program Diktal 3 in 1.
“Para
peserta diberikan pelatihan, lalu disertifikasi kompetensinya berdasarkan
SKKNI, kemudian ditempatkan bekerja di perusahaan industri, tanpa dipungut
biaya,” beber Airlangga.
Kemenperin pun menargetkan sebanyak 72 ribu orang akan ambil
bagian dalam Program Diklat 3 in I pada 2019. Salah satu kelompok masyarakat
yang disasar dari program ini adalah kaum difabel.
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 8,56 persen dari total populasi Indonesia yang tergolong disabilitas. Presentase tersebut ekuivalen dengan 22 juta orang.
Tentu itu bukan angka yang kecil. Apalagi bila dibandingkan
dengan data Kementerian Tenaga Kerja tahun 2013 yang menyebutkan kaum difabel yang menganggur masih cukup tinggi.
Situasi ini tentu masih jauh dari perwujudan amanat Undang-undang
Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Regulasi itu mewajibkan
perusahaan swasta memberi kuota satu persen kepada mereka. Persentase itu sedikit lebih besar untuk BUMN/BUMD yang berada di angka minimal dua
persen.
Dalam sambutannya, Mensos Agus Gumiwang menegaskan,
keterlibatan kaum difabel dalam sektor industri juga merupakan bagian
dari amanat Nawa Cita yang digalakkan Presiden Joko Widodo. Karena itu MoU ini menjadi
bentuk lain dari perhatian negara terhadap kaum difabel.
Airlangga Hartarto mendapat kenang-kenangan lukisan/dokpri |
"Saya dapat perintah langsung dari Bapak Presiden untuk
merumuskan sebuab konsep membangun
industri yang sepenuhnya melibatkan
penyandang disabilitas. Oleh sebab itu, saya langsung berkomunikasi dengan
Menperin Airlangga, karena kalau soal industri kita harus serahkan kepada
ahlinya," ungkap Agus Gumiwang yang disambut tepuk tangan hadirin.
Kita tentu patut memberikan apresiasi kepada industri
tekstil dan alas kaki. Selain memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan industri
non migas, industri tersebut juga menjadi andalan dalam penyerapan tenaga
kerja, tidak terkecuali dari kelompok difabel.
“Untuk itu, Program Diklat 3 in 1 akan lebih banyak difokuskan pada penyiapan sumber daya manusia di sektor industri tekstil dan alas kaki, tidak terkecuali bagi penyandang disabilitas,” beber Airlangga.
Saat ini sudah ada 12 perusahaan industri yakni tujuh industri
alas kaki dan lima infustri tekstil atau garmen yang bersedia menerima tenaga
kerja difabel lulusan Diklat 3 in 1. Salah satu perusahaan yakni
PT. Wangta Agung mendapat penghargaan dari Project Manager Program Mitra Kunci
USAID dan Ayo Inklusif atas komitmennya dalam memberikan akses kesempatan kerja
bagi kaum "minoritas" ini.
Airlangga pun bertekad untuk terus mendorong perusahaan industri
lainnya untuk mengikuti langkah serupa. Bagaimanapun juga kaum difabel berhak mendapat tempat di republik ini dengan segala hak mereka.
Tidak hanya pemerintah, perhatian dari lembaga-lembaga lain
dan masyarakat umumnya sejatinya sangat diharapkan. Semoga MoU yang
ditandatangani hari ini membuat dunia industri makin inklusif dan makin ramah
difabel. Makin banyak vokasi industri yang memberi tempat kepada mereka. Sehingga benar kata Agus Gumiwang, momen hari ini tak ubahnya
pemberian “hadiah” tahun baru bagi kaum difabel di tanah air.
Keseruan bersama BRSPDSRW usai acara/foto Imawan |
Inspirasi Hensel
Robert M.Hensel bukan seorang yang sempurna. Ia dilahirkan dengan
Spina bifida. Secara medis, ini merupakan cacat lahir ketika sumsum tulang
belakang bayi gagal berkembang dengan baik. Namun kecatatan itu tidak
menghentikan langkahnya untuk meraih kesuksesan dalam hidup.
Ia tampil sebagai tokoh terkemuka dalam komunitas
disabilitas. Ia adalah tokoh panutan difabel berdaya. Pria kelahiran Amerika 1969 berada di garda terdepan untuk mengadvokasi perlakuan dan hak
semua individu yang hidup dengan disabilitas di seluruh dunia.
Selain aktivis ia juga seorang penyair dengan lebih dari 900
publikasi yang diterbitkan di seluruh dunia.
Sejak tahun 2000, Robert masuk
dalam sejumlah nominasi di dunia kepenyairan. Salah satu prestasinya tercatat dalam
Guinness World Records. Hingga kini ia merupakan pemegang rekor Guinness &
Ripley karena mampu mengendarai kursi roda non stop sepanjang 6,178 mil.
Ia nekat melakukan hal itu bukan demi popularitas diri. Upaya
itu dilakukan untuk membantu mengumpulkan uang untuk komunitasnya. Selain itu
ia juga dipercaya membawa obor Asian Games 2006 di Doha, Qatar.
Kita yakin perjuangan yang ditempuh Hensel tidak lain untuk
mewujudkan apa yang pernah keluar dari mulutnya sendiri: know me for my abilities not my disability. Kenali saya karena
kemampuan saya, bukan cacat saya.
Kutipan lain yang terkenal dari Robert M.Hensel/www.azquotes.com |
Semoga setelah adanya mou ini para difabel memiliki kesamaan hak dalam kesejahteraan dan kehidupan nya. Jangan lagi ada perbedaan, karena mereka juga sama seperti masyarakat pada umumnya, punya harapan, cita dan masa depan.
ReplyDeleteTidak hanya di kota ya, tapi difabel di desa juga nih...
bener banget mba semoga kaum difabel semakin mendapat tempat yang pantas di tengah masyarakat kita ya..makasih mba udah mampir
Deletebener banget mba semoga kaum difabel semakin mendapat tempat yang pantas di tengah masyarakat kita ya..makasih mba udah mampir
ReplyDeletebangga dan terharu liat teman teman penyandang disabilitas malah bisa lebih berprestasi dan punya banyak talenta.
ReplyDeleteBener mba mereka mau buktikan kalau mereka itu bisa meski punya keterbatasan
DeleteBanyak penyandang disabilitas yang produktif ya, masih banyak juga aku liat yang berbagi ilmu pun melalui kursi rodanya. Great!
ReplyDeleteBener sekali mba..banyak kaum difabel yang sangat menginspirasi..termasuk menginspirasi kita semua
DeletePenyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan manusia normal lainnya, maka butuh dukungan dari semua pihak, tidak hanya rakyat tetapi dukungan pemerintah juga penting ya ka, agar mereka merasa diperdulikan dan keberadaan mereka juga dibutuhkan. Terima kasih kepada pemerintah atas kado istimewanya untuk penyangdang disabilitas
ReplyDeleteBener banget kk..mereka butuh perhatian dan support dari semua pihak..semoga kita bisa menjadi bagian dari kelompok yang pendukung itu
DeleteKeren. Semoga dengan penandatanganan ini, Para penyandang disabilitas bisa mendapatkan semua haknya ya. Seperti layaknya kita yang normal mendapatkan hak kita. Dalam bidang apa pun.
ReplyDeleteSecara regulasi dan kesepahaman sudah ada..sekarang tinggal kita tunggu realisasinya ya mba..berharap kata-kata tercetak itu benar-benar bisa diwujudkan..
DeleteYa semoga ke depan lebih banyak yg memperhatikan kaum disabilitas ini ya...
ReplyDeleteYes mba semoga kita masuk dalam kelompok pendukung kaum difabel ya..salam
DeleteWow... dukung pemerintah, dukung teman teman difabel. Sudah seharusnya pemerintah menyamakan hak setiap warganya termasuk teman2 difabel.
ReplyDeletePrinsipnya sih seperti itu mba, mereka dan kita itu memiliki hak-hak yang sama..
DeleteSenang bangat saya dengan hadirnya MoU dari Kemenperin dan Kemensos ini, semoga semakin memotivasi saudara-saudara kita peyandang difabel untuk semangat mengeluarkan segala kemampuan terbaiknya dan mendapatkan pekerjaan yang terbaik juga.
ReplyDeleteYa mas semoga mereka bisa mendapat yang terbaik ya
DeleteSemoga penandatanganan Mou ini makin terperhatikannya hak2 teman2 difabel ini. Karena Banyak teman2 difabel yang berprestasi dan mereka malah yang memot8vasi kita.
ReplyDeleteYa mba semoga sama saudara kita makin diberdayakan ya
DeleteSemoga komitmen ini berkelanjutan. Aku ingin mereka mendapat kesempatan yang sama seperti kita. Dan ingin mereka jadi wirausahawan wirausahawati hebat!
ReplyDeleteSetuju teh dengan poin terakhir,,menjadi wirausahawan yang mandiri ya
DeleteSudah saatnya kaum difabel mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah, karena mereka juga berhak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekrjaan yang layak.
ReplyDeleteAku sangat mengapresiasi dan mendukung kolaborasi antara kemenperin dan kemensos ini, semoga dengan adanya nota kesepahaman ini makin membuat kaum difabel mandiri dan berkarya menciptkan prestasi terbarunya ya ka ;)
Bener mba untuk kolaborasi seperti ini memang patut kita dukung ya..kita nantikan seperti apa realisasinya..semoga memuaskan dan sesuai harapan ya
DeleteOh my Goodness! Luar biasa semangat dan perjuangan Hensel! *merinding euy*
ReplyDeleteyes mba benar2 inspiring ya..
DeleteEh iya, saya juga terhipnotis dengan instrumen lagu-lagu nasional yang dimainkan oleh teman-teman difabel. Semoga programnya berkelanjutan!
ReplyDeleteyes kak..realisaasi dan keberlanjutan program itu yang ditunggu sekarang ya..
DeleteLuar biasa. Saya turut bahagia dg adanya kolaborasi ini utk mereka teman-teman difabel. Semoga bisa dimanfaatkan sebagai ruang berkembang utk karya-karya menawan dan siap bersaing di dunia industri :)
ReplyDeleteSemoga harapan dan cita-cita terbaik bagi kaum difabel bisa tercapai ya mba
DeleteBahagia banget hadirnya program ini, tetanggaku berarti ada kesempatan bekerja juga di industri
ReplyDeleteYa mba semoga makin terbuka kesempatan bagi kaum difabel tidak hanya di kota2 besar semata tetapi juga di daerah-daerah yang jauh dari pusat kekuasaan
DeleteBeberapa kali liat difabel bisa berkarya.. Malah jauh lbh bagus dari kita yang normal... Punya temen juga yang kakinyanlumpuh, tapi bisa jadi atlet. Kalo semua difabel dikasih semangat pasti malah mengharumkan bangsa kita
ReplyDeleteSepakat mas, kalau dikasih kesempatan, semangat dan ruang, mereka pasti bisa berkarya dengan sangat baik
DeleteMerinding ngebayangin mereka main musik padahal mereka berketerbatasan fisik dalam mendengar. :' salut! Semoga ini benar2 jadi hadiah tahun baru mereka.
ReplyDeleteYa mba apalagi mereka gak bisa dengar tetapi bisa tampil kompak dan harmonis..luar biasa!!
Deletekolaborasi yang tepat untuk mendukung kemandirian para penyandang difabel, semoga semakin banyak karya yang tercipta, dan mereka juga semakin maju.
ReplyDeleteIkut bahagia dgn adanya program ini, Semoga semakin mandiri & sejahtera ya
ReplyDeleteBangga sekali lihat teman2 difabel bisa berkarya dan berprestasi, smoga mou ini bisa memberikan semangat dan kesempatan baru bagi mereka
ReplyDeleteSelamat siang untuk seluruh WNI dan juga seluruh ASIA, nama saya Bu Nurliana Novi, saya ingin membagikan testimoni hidup saya di sini pada platform ini untuk semua WNI dan seluruh asia agar berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Allah benar-benar mendukung saya melalui ibu. Ibu Elina yang baik
ReplyDeleteSetelah beberapa periode mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan ditolak terus-menerus, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya ditipu dan saya kehilangan Rp 15.000.000 dengan pemberi pinjaman yang berbeda.
Saya putus asa untuk mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan teman saya yang kemudian mengenalkan saya kepada Bu Elina, yang merupakan pemilik perusahaan peminjaman global, jadi teman saya meminta saya untuk melamar ke Bu Elina, jadi saya menyimpulkan keberanian dan menghubungi Nyonya Elina.
Saya mengajukan pinjaman sejumlah Rp500.000.000 dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui dengan mudah tanpa stres dan semua pengaturan dilakukan pada transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan jaminan untuk pinjaman transfer Saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi aplikasi Mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disimpan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu adalah lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa rekening saya dikreditkan dengan jumlah Rp500.000.000. Saya sangat senang bahwa ALLAH akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang telah memberikan saya keinginan hati saya.
Mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan bagaimana menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda.
Semoga ALLAH memberkati Bunda Elina yang telah membuat hidup saya mudah, jadi saya menyarankan siapapun yang berminat untuk mendapatkan pinjaman silahkan hubungi Bu Elina via email: elinajohnson22@gmail.com untuk pinjaman anda
Ada perusahaan palsu online lain yang menggunakan kesaksian saya untuk mencapai keinginan egois mereka, saya satu-satunya dengan kesaksian yang benar ini, ketika Anda menghubungi kemudian meminta mereka untuk bukti pembayaran ke ibu`` tolong hati-hati orang-orang ini oke
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua yang telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian hidup saya yang sebenarnya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa Tuhan akan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.Satu lagi nama saya mrs nurliana novi, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: nurliananovi96@gmail.com