Air Mata Apriyani Rahayu
Apriyani Rahayu mendapat pelukan dari Greysia Polii usai menangi Thailand GPG 2017/@AntoAgustian |
Berbadan gempal dengan tinggi hanya 164 cm, Apriyani Rahayu mampu
mencuri perhatian di turnamen bulu tangkis level Grand Prix Gold yang baru saja
berakhir di Bangkok, Thailand akhir pekan lalu. Berpasagan dengan Greysia Polii
mereka sukses membungkam harapan tuan rumah Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong
di partai final. Kemenangan straight set dengan
skor cantik, 21-12 dan 21-12 itu menjadi kado manis di tur perdana mereka.
Apriyani belum lama bertandem dengan Greysia, yang jauh lebih
senior baik dalam pengalaman maupun usia. Keduanya diorbit oleh pelatih ganda
campuran utama Eng Hian sejak sebelum berangkat ke Gold Coast, Australia, tempat
kejuaraan beregu campuran dua tahunan, Piala Sudirman, dihelat.
Sebelum berangkat ke Negeri Kanguru Eng mencoba keduanya
saat laga simulasi di Pelatnas Cipayung. Menghadapi pasangan lama Della Destiara
Haris/Rosyita Eka Putri Sari, pasangan berbeda generasi ini masih belum mampu
menunjukkan hasil terbaik. Mereka menyerah dua game langsung, 16-21 dan 16-21.
Masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi Greysia/Apriyani,
membuat tim pelatih Indonesia lebih yakin menurunkan Della/Rosyita saat menghadapi
India di laga pembuka Piala Sudirman. Della/Rosyita bertemu Ashwini
Ponnappa/Sikky Reddy kemudian kalah 12-21 19-21. Hasil negatif Della/Rosyita
melengkapi kekalahan empat wakil lainnya. Indonesia dipukul India 1-4.
Menghadapi laga “hidup-mati” kontra Denmark, tim pelatih
lantas memberi kepercayaan kepada Greysia/Apriyani. Keduanya turun di partai
terakhir yang amat menentukan. Meski akhirnya Indonesia gagal keluar dari lubang
jarum, setidaknya pasangan yang berbeda usia 11 tahun ini mampu membuat
pasangan nomor dua dunia, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, bekerja
keras tiga game. Greysia/Apriani menyerah dengan skor akhir 18-21, 21-13,
13-21.
Kemenangan satu set atas pasangan senior Denmark itu cukup memberi
sinyal bagus. Beberapa waktu kemudian mereka buktikan di Thailand.
Loncatan besar
Hasil baik ini tentu tidak lepas dari kontribusi Greysia.
Sebagai pemain paling senior di Pelatnas PBSI, Greysia menjadi mentor sekaligus
motivator bagi Apri. Di laga final misalnya, Apri memulai dengan was-was.
Pemain berusia 19 tahun itu cukup tegang menghadapi final pertamanya. Greysia
kemudian menyuntikan kepercayaan diri dan semangat kepada juniornya itu. Hanya dalam
45 menit keduanya menggapai klimaks.
Meski begitu kualitas diri Apri pun patut diberi apresiasi. Ia mampu membangun dengan baik jembatan untuk
menyambung jarak usia dan pengalaman yang jauh dengan Greysia. Tidak mudah bagi
seorang pemain muda bisa berdiri sejajar dengan pemain senior. Mengimbangi Greysia, Apriani mempertontonkan kegigihan
dan semangat pantang menyerah yang berpadu dengan skill mumpuni.
Apri sebenarnya mengalami loncatan besar dalam kariernya. Ia
belum lama menghuni Pelatnas, seiring promosi dan degradasi yang dilakukan tak lama setelah pengurus baru PP PBSI
terbentuk di awal tahun. Bersama 11 pemain putri lainnya ia langsung ditempatkan di gerbong ganda putri utama bersama Greysia
Polii, Nitya Krishinda Maheswari, Della Destiara Harris, Rosyita Eka Putri
Sari, Anggia Shitta Aanda, Ni Ketut Mahadewi istiriani, Rizki Amelia Pradipta,
Tiara Rosalia Nuraidah, Meirisa Cindy Sahputri, Nisak Puji Lestari, dan Yulfira
Barkah.
Sementara Jauza Fadhila Sugiarto yang telah bersamanya sejak
beberapa tahun sebelumnya menghuni bagian pratama bersama Tania Octaviani
Kusumah, Vania Arianti Sukoco, Serena Kani, Ribka Sugiarto, Febriana Dwipuji
Kusuma, Phita Haningtyas Mentari, Virni Putri Jafar, Agatha Imanuela, dan
Rahmadhani Hastiyanti Putri.
Apriyani dan Jauza sudah dua kali dipanggil ke Pelatnas pada
2014 dan 2015. Saat itu mereka masih membela klub Pelita Bakrie, sebelum
berpindah ke Jaya Raya Jakarta pada pertengahan 2015. Bersama Jauza keduanya
mencatatkan prestasi mentereng di level junior di antaranya juara Singapore
International 2015 dan juara Indonesia International Series 2016.
Sebelum berlaga di Piala Sudirman Apri sudah dipercaya tampil di kejuaraan level
super series premier yang dihelat di Birmingham, Inggris. Di turnamen All
England itu, Apri berpasangan dengan Anggia Shitta Awanda, pasangan Ni Ketut
Mahadewi Istirani sebelumnya. Bermain di
dua ajang prestisius itu menunjukkan kualitas Apri sebagai pemain masa depan.
Air mata
Apri tidak lahir dalam lingkungan yang mewah, apalagi yang
memungkinkannya bisa tumbuh cepat sebagai pemain bulu tangkis. Kelurahan Lawulo, Kecamatan Anggaberi, Konawe,
maupun Kendari, sebagai ibu kota
provinsi sekalipun, sama sekali tidak masuk hitungan sebagai daerah lumbung
pebulutangkis.
Namun wilayah Lawulo tidak asing sama sekali dengan bulu
tangkis. Nyaris di setiap halaman rumah warga terdapat lapangan bulu tangkis,
potret yang mudah kita temui di wilayah lain di nusantara. Ani, begitu sapaan
manis anak bungsu dari empat bersaudara ini, pun berkenalan dengan bulu tangkis
sejak usia 3 tahun.
Bermodalkan raket milik sang ayah yang dibeli di Makassar
pada 1983, Ia mulai berlatih. Ayah dan ibunya yang setia menemani sang putri
mulai melihat keseriusan dalam diri sang anak. Waktu itu Apri baru akan masuk
Sekolah Dasar, demi Ani ayahnya pun
meratakan pekarangan belakang rumah untuk dijadikan lapangan.
Saat usia 7 tahun Ani mulai mengikuti kejuaraan tingkat
kecamatan. Setahun berselang, 2006 tepatnya, ia berlaga di tingkat daerah
sekaligus seleksi nasional. Hanya mendapat juara dua, Ani gagal dipromosi ke
tingkat nasional. Ia kecewa dan menangis. Tetapi semangatnya semakin
menjadi-jadi.
Didesak sang anak, Ameruddin pun mencarikan pelatih bulu
tangkis dari Kendari. Demi Ani, ayahnya rela menjual motor yang sehari-hari
biasa dipakai untuk mengantarnya ke tempat latihan. Tak sampai di situ. Demi mengirimkan
sang anak ke sejumlah kejuaraan, Ameruddin rela berhutang.
Ayah Apriani Rahayu, Ameruddin memperlihatkan hasil prestasi
sang anak/CR 1/ZONASULTRA.COM
|
“Waktu itu dia sudah
sering ikut kejuaraan dan selalu juara. Tapi, karena motor sudah dijual, hanya
dua caranya pergi latihan, dia menunggu depan rumah kalau ada motor lewat dia
menumpang. Tapi kalau tidak ada, dia lari sampai SKB, jaraknya sekitat 9
kilometer. Dia tidak mengeluh juga. Kan dia juga tomboi, dan kakaknya ikut
taekwondo semua dia itu latihan keras seperti laki-laki,” kenang Ameruddin.
Tahun 2011, saat duduk di kelas 3 SMP, pertolongan yang
dinanti datang. Icuk Sugiarto datang bertandang ke rumahnya. Legenda bulu
tangkis Indonesia itu berniat membawa Ani ke Jakarta, berlatih di klub
binaannya, Pelita Jaya. Diiringi derai tangis sang ibu, Apri pun diizinkan
berangkat.
Petualangan Ani pun berlanjut di ibu kota. Sejak akhir 2011
ia ditempa oleh Icuk di klub yang telah melahirkan sederet juara, sebelum
menyebrang ke Jaya Raya pada medio empat tahun kemudian. Sesekali ia pulang ke
Konawe untuk mengobati rasa rindu pada keluarga.
Dari jauh keluarga menyaksikan Ani berkembang. Sejak di
level junior senyum bangga keluarga sudah mengembang. Selain di turnamen level
international series, Apri juga sanggup bersaing di Kejuaraan Dunia Junior pada
2014. Berpasangan dengan Rosyita Eka Putri mereka membawa pulang medali perak.
Di final keduanya menyerah dari pasangan China yang kini telah menembus jajaran
elit dunia, Chen Qingchen/ Jia Yifan.
Ani terlihat sangat emosional di final Thailand GPG. Pemain
yang pernah berpasangan dengan Agripinna Prima di ganda campuran ini langsung
sujud syukur dan terisak saat memastikan gelar juara.
Rasa haru, tentu saja. Tangis bahagia atas prestasi yang
bisa membahagiakan banyak orang. Ketika ditanya kepada siapa gelar tersebut
dipersembahkan, dengan mantap ia menyebut Sitti Jauhar, sang ibu yang telah berpulang pada 2015 lalu.
Kabar duka itu datang saat Ani sedang mengikuti Kejuaraan
Dunia Junior di Lima, Peru. Ia baru bisa kembali tujuh hari setelah kepergian
ibunya. Semoga tangis haru dan doa sang ibu bersekutu untuk mendorong Ani terus
berkembang sampai jauh.
Terharu saya bacanya, ini juga cerita inspirasi buat saya. terimakasih ya.
ReplyDeleteTerima kasih kembali udah berkunjung..salam
DeleteSaya mewek baca tentang ibunya wafat. Kemudian lihat IG Apri tentang ibunya. Huhuhu... sediiiih :(
ReplyDeleteIyah siapapun pasti terharu mengetahui perjuangan Ani dan keluarganya..makasi udah mampir..salam
Delete,Izinkan Saya Mbah Agus Darma Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Agus Darma memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei,Dll maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Agus Darma Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 500.000 Paket 3D Sebesar Rp. 700.000 Paket 4D Sebesar Rp. 1.000.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0823-8738-4409 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0823-8738-4409
ReplyDeleteNama saya Elang Endah Saya seorang wanita bisnis di Indonesia dan saya bepergian ke negara lain karena bisnis saya beberapa waktu yang lalu saya memiliki kemunduran dalam bisnis saya karena seseorang yang saya percayai begitu banyak berbohong kepada saya dan mengambil banyak uang saya. modal dengan harapan mengirimi saya barang. Saya mulai mencari bantuan dan seorang teman memperkenalkan saya ke Arab Credit Group Beberapa bulan yang lalu, saya takut karena cerita yang saya dengar tentang pinjaman online sebelumnya, tetapi saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus mencobanya, setelah menyelesaikan semua persyaratan yang saya miliki. pinjaman sebesar 700jt telah ditransfer kepada saya dan hari ini saya sepenuhnya kembali ke bisnis, jika Anda memiliki tantangan keuangan atau Anda mencari modal untuk memulai bisnis Anda sendiri di sini adalah kesempatan Anda, jika mereka dapat membantu saya tahu mereka akan membantu Anda juga . hubungi Arab Credit Group hari ini dan Anda akan senang melakukannya.
ReplyDeleteDetail saya
nama: Elang Endah
email: elangendah7@gmail.com
hubungi Arab Credit Group menggunakan.
Perusahaan: Arab Credit Group
Email: Arabcreditgroup@gmail.com
Whatsapp: +2348118606921