Praveen Jordan/Debby Susanto Terus Mencari Jalan Pulang
Praveen/Debby harus puas menjadi runner up Swiss GPG 2017/@bulutangkisINA |
Sejak menjuarai All England 2016 Praveen Jordan/Debby
Susanto seperti sulit menjaga konsistensi. Performa pasangan ganda campuran ini
naik turun seperti roaller coaster, bahkan tidak sampai pada puncak tertinggi
hingga menjelang pertengahan 2017.
Beberapa pekan lalu keduanya gagal mempertahankan gelar
prestisius yang diukir di BarclayCard Arena, Birmingham, Inggris tahun lalu.
Praveen/Debby langsung kandas di babak pertama, dijegal pasangan non unggulan
dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, 17-21, 21-19 dan 12-21.
Setelah gagal di All England, Swiss Open Grand Prix Gold pun
disasar. Meski beberapa level di bawah All England, gelar di turnamen tersebut tetap
dibidik untuk membangkitkan kembali semangat dan kepercayaan diri, di samping
terus menabung poin agar tak terus menurun di daftar peringkat.
Menjadi unggulan kedua, Praveen/Debby bermain baik
setidaknya hingga babak semi final. Pasangan China Zhang Nan/Li Yinhui ditundukkan
melalui pertarungan tiga set, 17-21, 21-19, 21-16. Kemenangan itu tidak hanya
mengamankan tiket final, juga mencegah China menyapu seluruh gelar.
Di partai puncak Praveen/Debby ditantang unggulan tiga Dechapol
Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dari Thailand. Kedua pasangan ini plus pasangan
ganda putri Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dari Bulgaria berada di antara para
pemain China yang kemudian pulang dengan empat gelar.
China hanya melepas satu gelar dan gelar itu tidak jatuh ke
tangan Indonesia. Praveen/Debby gagal mencapai klimaks. Keduanya kalah dua game
langsung 18-21, 15-21 dalam waktu 40 menit.
Performa Praveen/Debby di laga puncak tidak maksimal, untuk
mengatakan antiklimaks. Lawan tampil lebih baik, baik dari segi kesabaran, pola
permainan dan agresivitas. Pasangan Negeri Gajah Putih itu bermain sabar dan
impresif.
Hal tersebut diakui oleh Vita Marissa , asisten pelatih
ganda campuran yang menemani anak asuhnya di Basel, Swiss. “Praveen/Debby sudah
bermain maksimal di final, tetapi lawan tampil lebih sabar, permainannya rapi,
dan tidak mudah untuk dimatikan.”
Kemenangan Dechapol/Sapsiree menunjukkan bahwa keduanya
bukan lagi pasangan yang bisa disepelehkan. Praveen/Debby memang unggul dalam
rekor pertemuan sebelumnya, dua kali menang dalam tiga pertemuan terakhir.
Namun hasil negatif ini membuat statistik head
to head kedua pasangan seimbang. Praveen/Debby menang di pertemuan terakhir
di Denmark Open tahun lalu, dan pasangan Thailand itu balas di Swiss kali ini
untuk menyamakan skor pertemuan.
Hasil ini memberikan pekerjaan rumah bagi pasangan yang kini
duduk di rangking delapan dunia, bila tidak ingin terus melorot dan peringkat
dunia mereka disalip pasangan Thailand yang mengintai tiga strip di belakang
mereka.
Seperti dikatakan lebih lanjut oleh Vita, mantan pemain
ganda campuran, kepada badmintonindonesia.org, Praveen/Debby harus lebih fokus
dan bisa menekan sejak awal. Seperti terlihat di All England pekan sebelumnya,
performa Praveen terutama terbilang lambat panas. Keterlambatan ini bila tidak
segera ditemukan solusinya makan akan berpengaruh pada penampilan mereka
selanjutnya.
Meski demikian menurut Vita,yang pernah berpasangan dengan
Praveen, dibanding di All England, penampilan pasangan penerus Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir ini lebih baik. Setidaknya sudah ada peningkatan meski
belum benar-benar mendapatkan kembali performa terbaik mereka.
“Namun penampilan Praveen/Debby sudah ada kemajuan dibanding
di All England 2017 kemarin, kali ini Praveen bisa lebih bisa konsentrasi dan
tidak lengah.”
Apapun itu performa Praveen/Debby harus dievaluasi untuk dibenahi
segera. Tidak hanya soal teknik dan taktik, juga mental bertanding terutama menjaga
semangat. Memang menjaga konsistensi adalah pekerjaan yang tidak mudah, malah
menjadi hantu yang selalu mengganggu setiap pebulutangkis kapan saja. Tetapi
ada yang bisa mengatasi gangguan dan melewati tantangan tersebut sehingga bukan
sesuatu yang mustahil bagi Praveen/Debby untuk segera mendapatkan kembali jalan
pulang ke puncak penampilan.
Hasil pertandingan final Swiss Open GPG 2017/@bulutangkisRI |
Tulisan ini terbit pertama di Kompasiana, 20 Maret 2017.
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/praveen-jordan-debby-susanto-terus-mencari-jalan-pulang_58cf56d37697732c093dc4b6
Kini Telah Hadir Game Poker Terbaik & Teraman di Asia lho !!
ReplyDeleteDisini Hanya Dengan 1 User Id saja Kalian Sudah Bisa Main kan 7 Game dari Kami :
BandarPoker | PokerOnline | CapsaSusun | DominoQQ | BandarQ | AduQ | SAKONG
Dan Ada Juga Promo Lho dari Kami :
? Bonus Referral 10% + 10% ( Seumur Hidup )
? Bonus Turn Over 0,5% DI BAGIKAN SETIAP HARI !!
? NO ROBOT & ADMIN
? Minimal Deposit & Withdraw Hanya 15 Ribu
? 100% Fair Play Member Vs Member
? Proses Deposit & Withdraw 1-2 Menit
Untuk Kalian Yang Berminat Gabung Bersama Kami bisa Hubungi Customer Service kami di :
BBM : 2B8938F7
FACEBOOK : rubyqq
SKYPE : RUBY QQ