Owi/Butet Keok, Indonesia Berharap pada Kevin/Marcus
Ekspresi Marcus/Kevin usai menggenggam tiket semi final All England 2017/badmintonindonesia.org |
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kembali
tersandung di perempatfinal All England dari pasangan tuan rumah Chris
Adcock/Gabrielle Adcock. Seperti tahun lalu Owi/Butet, sapaan unggulan dua ini,
gagal melewati hadangan pasangan suami istri ini ke semi final turnamen tertua
di dunia. Padahal di dua pertemuan terakhir Owi/Butet sukses meraih kemenangan.
Bermain di BarclayCard Arena, Birmingham,
Owi/Butet mampu menunjukkan permainan agresif di gama pertama. Peraih tiga
gelar All England ini tidak memberikan kesempatan kepada duo Adcock untuk
berkembang. Set pertama pun menjadi milik peraih medali emas Olimpiade Rio
2016, 21-16.
Situasi berbeda terjadi di game
kedua.Owi/Butet cukup sulit menandingi permainan apik wakil tuan rumah. Pasutri
Adcock mampu mengunci tujuh poin pertama dan hanya memberi empat poin saat
menyudahi interval pertama dengan skor 4-11.
Dalam posisi tertinggal Owi/Butet tak patah
arang. Keduanya berhasil meraih poin satu demi satu hingga berbalik unggul
19-17. Dua poin krusial itu ternyata terlalu sulit bagi Owi/Butet. Dalam
situasi seperti ini Owi terlihat terlalu ragu-ragu dan malah memberi peluang
kepada wakil tuan rumah untuk mendapat poin. Empat poin pun berhasil direbut
duo Adcock sekaligus menyamakan kedudukan. 21-19 untuk pasutri.Adcock.
Kemenangan di game kedua membangkitkan
kepercayaan diri pasangan tuan rumah. Sebaliknya Owi/Butet seperti masih
terbawa kegagalan memanfaatkan momen emas di game kedua. Meski demikian
Owi/Butet berusaha memacu diri. Keduanya berhasil merebut tiga poin pertama,
sebelum disamakan oleh duo Adcock. Owi/Butet masih sempat memimpin 4-3, sebelum
kembali disamakan wakil tuan rumah dan balik melaju meninggalkan Owi/Butet di
angka 12 untuk mengakhiri pertandingan dengan skor akhir 21-19 19-21 12-21.
Kepada badmintonindonesia.org, Owi mengaku
kecewa gagal memanfaatkan kesempatan di game kedua. Andai saja tak kehilangan
empat poin maka tiket semi final menjadi milik mereka. “Harusnya saya main
panjang-panjang, tapi saya malah main halus, jadinya ketebak sama lawan. Empat
poin saya yang bikin mati,” sesal pemain asal Surabaya ini.
Hal senada diakui Butet. Kesalahan di game
kedua membuat situasi menjadi sulit. “Nggak ada pengaruhnya penampilan hari ini
dengan hasil tahun lalu. Toh dua pertemuan terakhir kami bisa menang. Cuma
karena kesalahan di game kedua, jadinya kami balik tertekan.”
Owi/Butet gagal ke semi final/badmintonindonesia.org |
Berharap pada Kevin/Marcus
Kekalahan pasangan ganda campuran semata
wayang itu berhasil ditebus di nomor ganda putra. Duet Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus
Fernaldi Gideon sukses melewati hadangan wakil China, Chai Biao/Hong Wei.
Unggulan lima ini menang straight set, 21-16 dan 21-18.
Performa Kevin/Marcus apik sejak game pertama.
Kombinasi serangan dan tipuan cukup menyulitkan wakil Negeri Tirai Bambu itu.
Game pertama Chai/Hong sulit menandingi Kevin/Marcus meski keduanya memiliki
modal postur yang tinggi untuk menghasilkan pukulan berbobot.
Di game kedua Hong/Wei berhasil memperbaiki
kesalahan. Keduanya balik menekan wakil Merah Putih sejak awal. Hingga poin
ke-16, Hong/Wei masih berada di atas angin, setelah sebelumnya memimpin 10-6,
13-7 hingga 16-12.
Dalam keadaan tertinggal Kevin/Marcus berusaha
menjaga fokus dan konsentrasi, meminimalisir kesalahan yang tidak perlu. Berkat
keuletan dan kesabaran peraih tiga gelar super series 2016 itu berhasil
mengejar ketertinggalan dan sukses merebut peluang Hong/Wei untuk menyamakan
skor.
Kevin bersaksi kunci kemenangan adalah tenang
dan fokus mengejar poin dan tidak berpikir tentang kehilangan poin. Begitu juga
diakui Marcus. “Pas game kedua walaupun ketinggalan kami nggak memikirkan poin
yang ketinggalan. Selama belum 21 kan belum abis,”beber Marcus yang baru saja
berulang tahun ke-26 pada 9 Maret lalu.
Di babak semi final hari ini, Marcus/Kevin akan
menghadapi unggulan delapan dari Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler
Kolding yang menyisihkan
Lu Kai/Zheng Siwei asal China.
Marcus/Kevin harus hati-hati menghadapi pasangan
senior itu. Dua pertemuan sebelumnya menjadi isyarat bahwa duo Mads bukan lawan
mudah. Kekalahan baik di All England 2015 dan terkini di fase grup Dubai World
Super Series Finals tahun lalu memberi awasan bagi wakil Merah Putih itu. Di
turnamen penutup tahun yang diikuti delapan pasangan elit, Marcus/Kevin
menyerah dua game langsung 12-21 dan 19-21. Seperti pertemuan itu, pada
pertemuan sekarang pun Marcus/Kevin lebih diunggulkan. Namun di lapangan status
tersebut bisa menjadi tak berarti.
Seusai memastikan langkah ke empat besar,
Marcus berujar, “Kami pasti berusaha melakukan yang terbaik. Tapi kami tidak
ingin terlalu percaya diri. Yang penting lakukan yang terbaik dulu.”
Semoga tekad tersebut berpelukan dengan doa
seluruh rakyat Indonesia.
N.B
Semifinal #AllEngland akan ditayangkan
secara langsung oleh Kompas TV mulai pukul 18.30 WIB. Marcus/Kevin yang
bertanding di lapangan satu masuk tv court pertandingan ke-5.
Jadwal semi final:
@INABadmminton |
Tulisan ini terbit pertama di Kompasiana 11 Maret 2017.
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/owi-butet-keok-indonesia-berharap-pada-marcus-kevin_58c37adceaafbdec5d3aa06d
Comments
Post a Comment