Ada Tempat di Barcelona, Wenger!
Arsene Wenger/Skysports.com |
Barcelona dan Arsenal, dua klub berbeda tetapi sedang
menghadapi kegalauan yang sama. Barcelona akan kehilangan Luis Enrique di akhir
musim. Sementara Arsenal sedang menanti
keputusan Arsene Wenger apakah sang manajer masih mau memperpanjang kontrak
atau tidak.
Keputusan Enrique di Barcelona hampir pasti tak berubah
lagi. Pria bernama lengkap Luis Enrique Martínez Garcia sudah membulatkan tekad
ingin rehat sejenak. Meninggalkan klub yang pernah dibela entah sebagai pemain
maupun manajer itu sudah ditetapkan.
Ia tak mau ambil pusing seberapa dekatnya dengan klub yang membuatnya
bisa merasakan sepasang gelar La Liga dan Copa del Rey, berikut masing-masing
sekali berada di podium juara Piala Super Spanyol, Piala Winnner dan Piala
Super UEFA sebagai pemain.
Begitu juga pahit manis kembali ke klub yang sama sebagai
pelatih sejak 2014 dan tahun-tahun emas merasakan dua gelar La Liga (2014/2015
dan 2015/2016) dan Copa del Rey (2014/2015 dan 2015/2016), serta masing-masing
satu gelar Piala Super Spanyol (2016), Liga Champions Eropa (2014/2015), Piala Super
Eropa (2015) dan Piala Dunia Antarklub (2015).
Intinya keputusan
Enrique sudah bulat. Barcelona (sudah) saatnya mencari pengganti. Dan siapakah
yang tepat menggantikannya? Enrique pun sepertinya tak mau peduli juga.
Sementara di Arsenal, justru Wenger yang sedang pusing. Ia
sudah ditawari perpanjangan kontrak dua tahun, tetapi ia belum mau membubuhkan
tanda tangan.Alasannya? “Le Professeur” masih mau melihat kondisi tim menjelang
akhir musim, dan terutama atmosfer di sekitar.
Beralasan memang Wenger tak buru-buru tanda tangan. Pasalnya
kinerja pria Prancis ini di Emirates Stadium tak segemilang ekspektasi banyak
orang. Anehnya, klub berjuluk The Gunners itu masih tetap mau memakai jasanya,
padahal tidak ada gelar istimewa yang dipersembahkan sejak mengasuh Meriam
London itu kecuali double winner dua
kali pada 1998 dan 2002. Bagi yang berpihak pada Wenger mungkin ini persembahan
istimewa Wenger plus puas menjadi finalis Liga Champions satu dekade setelah
menjadi pelatih.
Patut diakui tidak semua orang, terutama para pendukung yang
haus gelar, masih mau melihat Wenger di kursi pelatih. Keputusan menggantung
tawaran dari manajemen tepat adanya. Bila tidak ada sesuatu yang baik yang bisa
diperlihatkan sebagai garansi, bukan sesuatu yang hina bila ia mengundurkan
diri. Dengan besar hati melupakan keinginannya bertahan lebih lama, atau
setidaknya empat tahun lagi.
Jangan bicara Liga Champions karena Anda sudah tahu
bagaimana riwayatnya, target di Liga Primer Inggris sudah lebih dari cukup. Saat
ini tim London Utara itu berada di urutan keempat, unggul satu poin dari
peringkat kelima Liverpool. Dalam usaha perburuan gelar yang masih terbuka ini,
Wenger pun sedang berusaha berpikir jernih soal masa depannya. Bisa jadi Liga
Inggris ini menjadi pertaruhan bagi kursi utama yang nyaman ditempati sejak
1996 silam.
"Saya telah di sini selama 20 tahun dan saya telah
berkali-kali memiliki kesempatan untuk pergi, jadi saya tidak berpikir saya
harus meyakinkan Anda bahwa preferensi saya selalu Arsenal," ungkap Wenger
kepada The Guardian.
"Tapi, tentu
saja, saya obyektif dan cukup jernih untuk membuat keputusan yang tepat untuk
diri sendiri dan klub juga. Klub ini bebas untuk membuat keputusan yang
diinginkan dan saya akan menghormati itu.”
Ya, Wenger legowo bila
harus angkat kaki. Ambisinya untuk tetap menjadi manajer setelah masa itu tiba
tetap tak berubah. Klub mana yang paling mungkin menampungnya? Barcelona?
Wacana ini sudah berkembang. Lowongnya kursi di Nou Camp dan
masa depan Wenger yang belum menentu di Inggris telah coba ditarik garis
penghubung. Wenger pun sudah memberi komentar terkait peluang menangani klub
yang pernah menggagalkan asanya menjadi raja Eropa pada 2006.
Luis Enrique bersama trofi Liga Champions/Juara.net |
"Apakah aku akan tertarik pada pekerjaan di Barcelona?
Tidak. Preferensi saya selalu sama dan itu akan tetap sama. Saya tidak mencari
pekerjaan di klub lain atau pekerjaan dari orang-orang lain,”jawab Wenger.
Meski tegas, jawaban tersebut tak cukup jelas. Di satu sisi
ia menolak ke Spanyol. Di sisi lain ia masih ingin fokus dengan pekerjaan saat
ini, yang tidak lain adalah bentuk kerinduan untuk bertahan.
“Saya fokus pada diri saya, mencapai level berikutnya dan
mencoba untuk meningkatkannya dan selalu mencoba untu melihat apa yang bisa
Anda lakukan lebih baik dan menemukan dirimu lagi. Itulah apa yang coba aku
lakukan.”
Wenger tetap yakin performa Barcelona tidak akan terbawa
arus dengan kepergian Enrique. Barcelona masih terlalu besar untuk seorang
Enrique. "Saya percaya bahwa para
pemain memiliki target, target tim, dan saya tidak berpikir bahwa dapat
merugikan. Hal ini dapat berdampak positif juga.”
Sambil musim ini menuju pemenuhannya kita akan mendapatkan
hasil permenungan Wenger. Hari, minggu dan bulan-bulan yang menentukan
kelanjutan cerita Wenger di tim Gudang Peluru. Namun ada saat sekarang yang tak
kalah penting. Menjaga performa tim setelah masa istirahat yang cukup. Wenger
tentu perlu belajar dari kekalahan Liverpool dari Leicester City setelah Si
Merah mendapatkan 16 hari istirahat.
Mengembalikan performa setelah beberapa hari jeda agar irama
kompetisi tetap terjaga, diakui Wenger, adalah tantangan yang tak mudah
ditaklukkan. Arsenal memainkan pertandingan terakhir dalam kemenangan atas
Sutton United di babak kelima Piala FA pada awal pekan lalu. Mesut Oziel dan
kolega baru akan bermain lagi pada Minggu, 5 Maret nanti. Tak tanggung-tanggung
tim yang akan dihadapi adalah Liverpool yang tengah terluka setelah diterkam
Kawanan Rubah.
"Bagi kami, setelah sedikit istirahat, penting untuk
beralih dengan cepat.. Setelah istirahat, penting bahwa Anda siap dari awal
lagi.”
Kabar baiknya beberapa pemain pilar siap bermain. Mereka
adalah Aaron Ramsey, Laurent Koscielny dan Olivier Giroud. Tak ketinggalan Mesut
Ozil yang sempat mendapat penyakit ringan pada pertengahan pekan ini. Namun tim
ini belum bisa diperkuat Mohamed Elneny yang
harus absen tiga minggu karena cedera pergelangan kaki yang dideritanya saat
Arsenal menggulung Sutton 2-0 pada 21 Februari lalu.
Absennya gelandang asal Mesir berusia 24 tahun itu menambah
panjang masalah gelandang di tubuh Arsenal. Sebelumnya Santi Cazorla lebih dulu
menepi sejak mengalami masalah pada tumitnya pada Oktober lalu. Tentang
absennya Cazorla Wenger berujar, “Secara keseluruhan, itu adalah kerugian besar
bagi kami tapi terutama bagi saya adalah hal yang menyedihkan baginya, untuk
seorang pria yang mencintai sepak bola, ketika sepakbola begitu alami. Dia banyak
menderita tidak berada di lapangan."
Semoga Wenger semakin terpacu untuk membuktikan setiap
pernyataan sebelumnya. Bertahan atau tidak di Arsenal, atau mungkin berubah
pikiran untuk melihat peluang di Barcelona.
Tulisan ini terbit pertama di Kompasiana 3 Maret 2017.
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/ada-tempat-di-barcelona-wenger_58b951311697735413d4b982
Comments
Post a Comment