Tim Thomas dan Uber Indonesia Pastikan Tiket Putaran Final di Tiongkok
Juara
bertahan Tiongkok (gambar bwfbadminton.com)
Seperti
sudah diperkirakan sebelumnya, Tim Uber Indonesia pun mendapat satu jatah di
putaran final Piala Thomas dan Uber yang akan dihelat di Kunshan,
Tiongkok, 15-22 Mei 2016. Walau tersingkir di babak perempatfinal, Lindaweni dan kolega pun
menyusul tim Piala Thomas yang tampil sebagai juara di babak kualifikasi yang
dihelat di Hyderabad, India beberapa waktu lalu.
Kepastian keikutsertaan
Tim Uber di putaran final berdasarkan pengumuman resmi dari Federasi
Bulutangkis Dunia (BWF) setelah melakukan penghitungan poin peringkat dunia
berdasarkan hasil kualifikasi Piala Thomas dan Uber atau yang disebut
Continental Team Event yang digelar di lima zona yaitu Asia, Eropa, Oseania,
Pan Amerika dan Afrika.
Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari badmintonindonesia.org, Tim Uber menempati
peringkat keenam dari 16 slot yang tersedia. Tiongkok menempati posisi pertama
dan sudah dipastikan lolos sebagai juara b
ertahan dan tuan rumah. Langkah ini
dipertegas lagi dengan predikat juara babak kualifikasi.
Denmark lolos
sebagai juara kontinental.
Demikian pun Australia untuk
zona Oseania, Mauritius (Afrika) serta Amerika Serikat (Pan Amerika).
Sebagai semifinalis
zona Asia dan Eropa Jepang, Korea, Thailand, Bulgaria, Spanyol dan Jerman pun mengikuti langkah Tiongkok.
Sementara lima
slot tersisa dihitung berdasarkan total rangking dunia berdasarkan daftar
rangking BWF per 3 Maret 2016. Berdasarkan perhitungan itu lima tempat tersisa
berturut-turut menjadi milik India, Indonesia, Taiwan, Malaysia dan Hong
Kong.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI sekaligus
Manajer Tim Kualifikasi Piala Thomas dan Uber Indonesia 2016, Rexy Mainaki menegaskan bahwa pihaknya sudah
memprediksi bahwa Tim Uber bakal tampil di putaran final.
“Sebetulnya sih kami
sudah yakin tim Uber lolos ke putaran final, karena tim ofisial sudah melakukan
penghitungan poin sebelum BWF mengumumkan. Dengan lolos ke perempat final waktu
kualifikasi kemarin, sebetulnya cukup baik, kalau tidak lolos itu yang susah
peluangnya. Bukannya mengecilkan, tetapi ada untungnya tim Uber berada di grup
penyisihan yang isinya tiga negara, kalau satu grup ada empat negara misalnya
bersama Singapura atau Hong Kong, agak deg-degan juga,” tandas Rexy.
Lolosnya Tim
Uber sekaligus mendatangkan pekerjaan berat mengingat posisi Indonesia yang
kurang diunggulkan dibandingkan tim-tim lain. Diharapkan pula Greysia Polii dan
teman-teman tak hanya jadi pengembira semata.
“Semoga tim Uber bisa tampil lebih baik di putaran final,
walaupun persaingan ketat, namun kami akan terus memberi dukungan penuh kepada
tim Uber,” tambah Rexy.
Tim Thomas Keempat
Tim Thomas
Indonesia yang menjadi juara kualifikasi otomatis mendapat satu tiket. Di putaran
final Hendra Setiawan cs menempati unggulan keempat di belakang Tiongkok (tuan
rumah), Denmark (juara kualifikasi Eropa), dan Korea Selatan. Sementara juara
bertahan, Jepang ada di tempat kelima.
Selain itu juara
kontinental lainnya yakni
Selandia Baru (Oseania), Meksiko (Pan Amerika) dan Afrika Selatan (Afrika) juga lolos.
Semifinalis
kualifikasi Piala Thomas zona Asia dan Eropa yaitu Korea, India, Prancis,
Jerman dan Inggris pun siap
meramaikan turnamen beregu paling bergengsi ini.
Empat slot tersisa
jatuh ke tangan Malaysia, Taiwan, Hong Kong dan Thailand.
Juara bertahan Tim Thomas Jepang (gambar
bwfbadminton.com)
Berikut daftar
unggulan tim Piala Thomas dan Uber 2016:
Tim Thomas
1. Tiongkok
2. Denmark
3. Korea
4. Indonesia
5. Jepang
6. Malaysia
7. India
8. Taiwan
9. Hong Kong
10. Thailand
11. Inggris
12. Jerman
13. Prancis
14. Meksiko
15. Afrika Selatan
16. Selandia Baru
Tim Uber
1. Tiongkok
2. Jepang
3. Korea
4. Thailand
5. India
6. Indonesia
7. Taiwan
8. Denmark
9. Jerman
10. Malaysia
11. Spanyol
12. Hong Kong
13. Amerika Serikat
14. Bulgaria
15. Australia
16. Mauritius
Daftar
unggulan Tim Thomas berdasarkan jumlah poin (sumber @INABadminton)
Daftar unggulan Tim Uber berdasarkan jumlah poin
(sumber @INABadminton)
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, Jumat 4 Maret 2016.
Comments
Post a Comment