Aubameyang, Sosok Lintas Eropa Jadi Pemain Terbaik Afrika
Pierre-Emerick Aubameyang mematahkan dominasi gelandang Manchester City, Yaya Toure untuk menyabet gelar Pemain Terbaik Afrika 2015. Striker internasional Gabon itu menguburkan impian gelandang Pantai Gading untuk merengkuh supremasi tersebut untuk kelima kalinya secara beruntun.
Para pelatih dan direktur teknis seluruh timnas se-Afrika menganggap performa Aubameyang sepanjang musim lalu lebih baik dari Toure. Namun keduanya harus bersaing ketat untuk mendapatkan penghargaan ini, pasalnya mereka hanya berselisih tujuh suara. Aubameyang mendapat 143 suara, sementara Toure mengantongi 136 dukungan.
Di tempat ketiga ada pemain internasional Ghana Andre Ayew. Pemain yang meninggalkan Olympique Marseille untuk bergabung dengan Swansea City pada pertengahan tahun hanya meraup 112 dukungan. Rupanya Ayew belum mampu mengikuti jejak sang ayah Abedi Pele yang sukses memenangkan gelar tersebut sebanyak tiga kali sejak 1991 hingga 1993.
Terpilihnya Aubameyang tentu sedikit banyak mengejutkan sejumlah pihak. Secara tim, Toure tentu jauh lebih baik. Toure sukses memimpin rekan-rekannya menjuarai Piala Afrika edisi 2015 yang dihelat di Guinea Ekuatorial. Di level klub mereka berhasil menjadi runner up Liga Primer Inggris. Tak heran BBC menganugerahkan gelar pemain terbaik Afrika 2015 kepadanya.
Bertolak belakang, Aubameyang gagal memberikan kontribusi maksimal bagi Gabon. Di Piala Afrika lalu, timnya tersingkir di babak pertama. Di level klub, Dortmund terseok-seok dan hanya mampu finish di tempat ketujuh klasemen akhir Bundesliga.
Namun secara individual, Aubameyang setidaknya telah menunjukkan diri sebagai salah satu striker tajam di dunia. Sepanjang tahun lalu, ia menyumbang 29 gol di pentas Bundesliga. Ketajamannya terus berlanjut di musim ini. Sejauh ini ia masih berada di daftar teratas pemain tersubur di Bundesliga dengan 18 gol.
Kelahiran Eropa
Aubameyang mengikuti jejak Frederic Kanoute sebagai pemain kelahiran Eropa kedua yang memenangkan gelar tersebut. Kanoute yang membela timnas Mali merupakan kelahiran Prancis, negara yang juga menjadi tempat kelahiran Aubameyang.
Berbeda dengan Yaya Toure yang lahir di Afrika, Aubameyang lahir di Laval, Prancis dari seorang ayah yang pernah menjadi kapten Gabon namun bermain secara profesional di Prancis. Ibunya adalah seorang Spanyol. Mereka membesarkan Aubameyang di Italia.
Di Italia Aubameyang mengawali karirnya di dunia sepakbola. Ia bergabung dengan tim muda AC Milan pada Januari 2007. Bakatnya sebagai pencetak gol sudah terlihat sejak di tim muda ini dengan menjadi pencetak gol terbanyak di ajang Champions Yout Cup yang digelar di Malaysia.
Sejak itu ia sempat menjalani sejumlah masa peminjaman di Dijon FCO, Lille dan Monaco. Enam bulan di Monaco ia dipinjamkan lagi ke AS Saint Etienne hingga akhir musim 2010/2011 sebelum dipermanen. Karirnya berlanjut dan berubah secara signifikan ketika Borussia Dortmund mengakuisisinya pada 4 Juli 2013. Debut manis dengan hattrick di pentas Bundesliga menjadi awal dari kecemerlangannya hingga saat ini.
Seperti kehidupannya yang selalu berpindah-pindah, demikianpun dengan karir internasionalnya. Ia sempat membela timnas Italia U-19 dan timnas Prancis U-21. Namun di level senior Aubameyang tampaknya lebih memilih mengikuti jejak sang ayah.
Rupanya Aubameyang ingin menghadirkan kebanggaan bagi Negara Afrika Tengah itu. Setidaknya hal ini terungkap dalam pidato penganugerahannya.
"Saya berterima kasih kepada orang-orang dari Gabon, penghargaan ini adalah untuk mereka. Saya ingin berterima kasih rekan tim saya di tim nasional dan juga di Dortmund. Ini adalah pekerjaan mereka yang membantu saya untuk mencetak gol,”tuturnya.
Tak hanya itu, Aubameyang juga memberikan dorongan kepada anak-anak Afrika untuk bias tampil seperti dirinya. “Untuk orang tua dari remaja Afrika, tolong beri anak-anak Anda kesempatan untuk mewujudkan mimpi mereka, "lanjutnya.
Dipublikasikan pertama kali di Kompasiana, 08 Januari 2016 10:15:56
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/aubameyang-sosok-lintas-eropa-jadi-pemain-terbaik-afrika_568f29ecc6afbdc304d5cf60
Comments
Post a Comment