Mengintip Cara JNE Mengirim Motor ke Luar Negeri
Salah satu jenis motor balap yang dikirim JNE ke luar negeri/dokpri |
JNE sudah berdiri sejak 1990 silam. Selama lebih dari satu
dekade, perusahaan ini berkiprah dalam melayani kebutuhan pengiriman dan
logistik. Dari Jakarta, perusahaan ini telah melebarkan sayapnya ke seluruh
penjuru tanah air, bahkan kini telah menjangkau berbagai belahan dunia.
Segala jenis barang pun siap diantarpulau dan
diantarnegarakan oleh JNE. Tak terkecuali sepeda motor baik untuk keperluan
sehari-hari maupun keperluan kompetisi. Berkaca pada pengalaman panjang di
bidang penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen serta
pengantaran lintas negara, bukan hal sulit bagi JNE untuk melayani kebutuhan
masyarakat dalam memobilisasi kendaraan.
Pengalaman tersebut semakin diperkuat dengan jaringan luas
di dunia internasional. Hal ini ditandai dengan bergabung sebagai anggota
asosiasi perusahaan-perusahaan kurir sejumlah negara Asia (ACCA) yang bermarkas
di Hong Kong. Dari situ JNE kemudian melebarkan sayapnya ke seluruh dunia.
Sesuai dengan visinya menjadi perusahaan rantai pasok global
terdepan di dunia, JNE pun mengejawantahkannya secara nyata dalam aktivitas
pengiriman dan distribusi lintas negara. JNE akan memberikan pelayanan
paripurna, mulai dari pengepakan, pengurusan dokumen penting, hingga memastikan
barang tersebut sampai ke tujuan.
Tentu tidak mudah melakukan distribusi barang dalam ukuran
besar seperti sepeda motor. Namun dengan segala pengalamannya, JNE mampu
melakukan itu. Dari pihak pelanggan, JNE hanya memungut imbalan berupa
biaya packing dan biaya tambahan
fumigasi. Angkanya mencapai Rp650.000 per kiriman per CBM.
Sebagaimana tertera di laman resminya, jlc.jne.co.id,
terdapat ketentuan untuk biaya packing. Untuk berat kiriman maupun volumetric
dengan berat hingga 50 kg dikenakan biaya packing sebesar Rp 200.000. Untuk
barang dengan berat 50 kg hingga 100 kg biaya yang dibebankan sebesar Rp
500.000.
Jumlah tersebut akan bertambah menjadi Rp 700.000 bila berat
barang antara 100 kg hingga 150 kg. Sementara itu untuk kiriman dengan berat di
atas 150 kg akan dikenakan biaya packing yang dihitung secara khusus.
Nominal tersebut tentu bisa dipahami mengingat aktivitas
pengiriman ini tidaklah mudah. Apalagi bila dilakukan menggunakan pesawat
terbang dengan segala kerumitannya. Namun demikian JNE selalu memastikan
pengiriman tersebut berlangsung aman, cepat dan mendatangkan kepuasan.
Tidak hanya biaya pengiriman yang patut diingat, ada hal
lain terkait urusan dokumen dan administrasi. Mengingat aktivitas ini bersifat
lintas negara maka ada hal-hal yang terkait urusan kepabeanan. Pihak pengirim
misalnya harus mengisi “commercial invoice” yang diisi menggunakan Bahasa
Inggris. Di sana pengirim harus memberikan informasi secara jelas dan rinci
terkait harga dan jumlah barang.
JNE mengirim sepeda motor ke luar negeri/foto dari www.naikmotor.com |
Selain itu ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi. Pertama, pengiriman non dokumen biaya
kirim belum termasuk “duty and tax” di negara tujuan. Biaya ini bisa dibebankan
ke pihak penerima atau pihak pengirim dengan diinformasikan sebelumnya oleh
Customer Service JNE.
Kedua, penulisan alamat
harus mencantumkan kode pos dan nomor telepon penerima berikut alamat email.
Ketiga, pengiriman
non dokumen berupa cairan atau bubuk harus menyertakan MSDS (Material Safety
Data Sheet). Karena itu dibutuhkan penambahan waktu pengiriman dari perkiraan
yang berlaku karena harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Hal lain yang tak kalah penting adalah pengiriman dokumen
dengan berat lebih dari dua kg akan masuk dalam kategori paket.
Nah terkait pengiriman kendaraan bermotor, selain beberapa
hal di atas, JNE juga akan terlibat langsung dalam mengurus beberapa dokumen
terkait kepabeanan dan keimigrasian. Dengan demikian para pelanggan mendapatkan
kemudahan. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri yang membuat JNE menjadi
pilihan pertama dalam pengiriman barang, terutama sepeda motor, ke luar negeri.
Comments
Post a Comment