Bulu Tangkis Indonesia Ukir Sejarah Baru di Korea Open
Marcus Gidieon dan Kevin Sanjaya/badmintonindonesia.org |
Sejak naik level menjadi super series pada 2007, Indonesia
belum pernah mengirim wakil sebanyak ini. Apalagi mampu menciptakan “all Indonesian
final” di sektor tunggal putra. Sejak satu dekade silam Indonesia baru sekali
membawa pulang gelar juara yakni pada 2015 melalui pasangan ganda putri Greysia
Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Namun tahun ini, Indonesia sukses mengirim
empat wakil ke partai puncak, dengan satu gelar juara sudah pasti direbut. Itulah
yang terjadi di Korea Open Super Series tahun ini.
Kejutan terbesar terjadi di nomor tunggal putra. SK Handball
Stadium, Seoul menjadi saksi kebangkitan dua pemain muda, Jonatan Christie dan
Anthony Sinisuka Ginting. Nama mereka kerap dielu-elukan namun belum juga
mencapai klimaks di turnamen besar. Kali ini Jojo dan Ginting menyaput segala
ragu, membuktikan bahwa mereka masih pantas memanggul tanggung jawab masa depan
bulu tangkis Indonesia.
Di babak semi final, Sabtu (16/09/2017), Ginting
menumbangkan wakil tuan rumah yang berstatus pemain nomor satu dunia, Son Wan
Ho. Ini menjadi pertemuan pertama antara
dua pemain yang berjarak 23 strip di daftar rangking dunia. Butuh waktu lebih
dari satu jam bagi pemain rangking 24 dunia itu mengalahkan Wan Ho dengan skor
akhir 16-21, 21-18 dan 21-13.
Ginting menunjukkan visi dan strategi permainan yang bagus,
meski masih harus memperbaiki akurasi pukulan. Absennya sejumlah unggulan
seperti Lee Chong Wei, Lin Dan, Chen Long dan Viktor Axelsen dimanfaatkan
dengan baik untuk mencapai final super series pertama sepanjang karirnya.
Begitu juga Jojo yang sukses “pecah telur” saat menghadapi
pemain Taiwan, Tzu Wei. Selalu kalah di tiga pertemuan sebelumnya tidak menjadi
alasan bagi pemain yang baru saja berulang tahun ke-20 pada 15 September
kemarin untuk kembali menyerah menggapai final super series pertamanya. Ia pun
hanya butuh waktu lebih dari 30 menit untuk menyudahi perlawanan pemain nomor
12 dunia itu dengan skor 21-13 dan 21-17.
Jojo dan Ginting akan mengulangi pencapaian Sony Dwi Kuncoro
dan Simon Santoso saat menciptakan “all Indonesia final” di level super series
yang diukir di tanah air pada 2008 silam. Penantian gelar tunggal putra sejak
Sony menjadi juara Singapore SS tahun lalu pun berakhir. Siapa yang paling siap
menjadi pemenang di babak final Minggu (17/09) besok akan mengikuti jejak Joko
Suprianto, Ardy B Wiranata dan Heryanto Arbi yang berturut-turut menjadi juara
Korea Open dalam rentang 1993-1995, atau dua tahun setelah Korea Open bergulir.
Kembalinya Marcus/Kevin
dan Praveen/Debby
Dua wakil lainnya yang tampil di babak final berasal dari
sektor ganda. Mantan pasangan nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideo dan Kevin
Sanjaya Sukamuljo dan juara All England 2016, Praveen Jordan dan Debby Susanto.
Baik Marcus/Kevin maupun Praveen/Debby sama-sama mengincar
gelar juara di Korea untuk pertama kalinya. Keduanya ingin mengulangi catatan
manis para seniornya seperti Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995 dan 1996), Flandi
Limpele/Eng Hian (1999), Luluk Hadiyanto/Alven Yulianto (2004), Tony Gunawan/Candra
Wijaya (2006) di nomor ganda putra serta Nova Widianto/Liliyana Natsir yang
menjadi juara tahun 2006 sekaligus satu-satunya ganda campuran Indonesia yang
pernah berjaya di Korea.
Di babak semi final Marcus/Kevin yang kini berada di urutan tiga
dunia itu menyingkirkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dari Jepang. Kedua pasangan
harus bermain tiga game setelah Kamura/Sonoda merebut set kedua. Lapangan yang
berangin sedikit banyak mempengaruhi para pemain, terutama akurasi pukulan.
Setelah melewatkan 50 menit, Marcus/Kevin pun mengunci kemenangan rubber game
dengan skor 21-18, 17-21 dan 21-16.
Kemenangan ini sekaligus mengunggulkan Marcus/Kevin dalam
catatan head to head. Sebelumnya kedua pasangan berbagi kemenangan dalam empat
pertemuan. Pertemuan terakhir di Malaysia Open 2017 dimenangkan Marcus/Kevin
dengan skor 21-16 dan 21-13.
Di partai final Marcus/Kevin akan menantang unggulan pertama
sekaligus pasangan nomor satu dunia asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen yang
menumbangkan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Kedua pasangan sudah
empat kali bertemu. Rekor pertemuan lebih mengunggulkan pasangan Denmark yang
mampu meraih tiga kemenangan, termasuk pertemuan terakhir di penyisihan Grup
Piala Sudirman 2017. Saat itu Boe/Mogensen menang 16-21 24-22 23-21.
Sekalipun nasib Boe/Mogensen lebih baik dalam sejarah
pertemuan keduanya, Kevin/Marcus pun memiliki catatan meyakinkan saat tampil di
partai final turnamen super series. Tercatat dari enam final super series,
Kevin/Marcus selalu mampu menjadi juara. Artinya rekor 100% kemenangan di final
masih belum ternoda. Akankah rekor sempurna ini berlanjut di Korea kali ini?
Benar kata Kevin saat berbicara kepada
badmintonindonesia.org. “Besok kami harus lebih tenang, lebih siap di non
teknisnya kalau harus berhadapan dengan Denmark. Karena kalau secara teknik kan
semua sudah hampir rata aja.”
Bila Marcus/Kevin akan tampil di partai terakhir, hal
sebaliknya terjadi pada ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Debby
Susanto. Unggulan tujuh ini akan membuka partai final, menantang pasangan non
unggulan dari China, Wang Yilyu dan Huang Dongping. Di babak semi final,
Praveen/Debby menang mudah atas pasangan Jerman Marvin Emil Seidel dan Linda
Efler, 21-18 dan 21-12. Sementara Wang/Huang menghentikan perjuangan wakil
Malaysia Chan Peng Soon dan Cheah Yee See juga straight set, 21-15 dan 21-9.
Praveen/Debby wajib mewaspadai pasangan China berperingkat
13 dunia itu. Keduanya harus belajar dari pertemuan pertama sekaligus
satu-satunya di Kejuaraan Asia tahun ini. Saat itu Praveen/Debby secara
mengejutkan kalah dua game langsung 22-24 dan 19-21. Bila tidak ingin
terpeleset untuk kedua kalinya maka apa yang dikatakan Debby harus dijadikan
bahan evaluasi. “Di BAC (Badminton Asia Championships) kemarin bisa dibilang
kami seharusnya nggak kalah. Tapi ada beberapa poin yang kami mati sendiri dan
lengah. Jadi harus dipelajari lagi supaya tidak terulang.”
Semoga sejarah baru Indonesia di Korea kali ini sempurna!
Berikut jadwal final #KoreaSS 2017:
Sumber: @Antoagustian |
Comments
Post a Comment