Siapa Pemilik Smes Tercepat di Bulu Tangkis Dunia?
Lee Chong Wei saat melancarkan smes/hilmansanid.wordpress.com |
Bicara tentang kecepatan dalam dunia olahraga, bulu tangkis
tak bisa tidak disebut. Bahkan cabang yang satu ini diklaim sebagai pemegang
rekor tercepat. Selain mengandalkan kelenturan, kelincahan dan ketepatan, kecepatan
juga menjadi salah satu faktor penting yang sangat menentukan berhasil tidaknya
seorang pebulutangkis di lapangan.
Tak pelak di setiap pertandingan kita akan
menemukan gerak pebulutangkis yang lincah, tangkas, dan penuh energi. Dan untuk
menjadi seorang pemain hebat setidaknya harus memiliki keunggulan dalam hal-hal
tersebut.
Salah satu yang membuat bulu tangkis disebut sebagai
olahraga tercepat yakni pukulan smes (smash) para pemain. Bagi pencinta bulu
tangkis melihat seorang pemain sigap melompat, dengan kedua kaki melayang di
udara dan sedikit ditekuk melepaskan pukulan menukik ke bidang permainan lawan,
mendatangkan nikmat tersendiri. Ya, smes melompat (jump smash) yang membuat kok
meluncur deras ke bidang permainan lawan.
Di setiap turnamen besar, kita akan melihat kotak persegi di
salah satu sudut lapangan yang menampilkan berapa angka laju smes seorang
pemain. Dengan alat pengukur kecepatan atau speed
gun, setelah seorang pemain melancarkan smes maka penonton akan langsung
mendapatkan informasi kecepatan pukulan pemain dari angka yang muncul pada
layar di kotak kecil itu. Biasanya komentator pertandingan turut mengabarkan berapa
laju kok terutama bila mencapai angka mencengangkan.
Lantas siapa pemilik smes tercepat di cabang bulu tangkis
dunia? Belum lama ini pemain ganda putra asal Denmark Mads Pieler Kolding diganjar
cek senilai 21,000 Rupee. Pasalnya tandem Mads Conrad-Petersen itu berhasil
memecahkan rekor smes tercepat di India Premier Badminton League (PBL) yang
baru saja berakhir. Pemain 28 tahun yang turut mengantar Chennai Smashers
sebagai juara-meski di final berpasangan dengan Chris Adcock gagal menyumbang
poin mengahadapi wakil Mumbai Rockets, Lee Yong Dae Lee/Nipitphon
Puangpuapech-sanggup melancarkan pukulan berkecepeatan 426 km/jam. Coba
dibayangkan seberapa cepat itu!
Mads Pieler Kolding diganjar hadiah sebagai pemegang rekor smes tercepat di PBL 2017/@shuttler1 |
Meski demikian dilansir dari Djarumbadminton.com, rekor
tersebut belum pasti masuk dalam daftar resmi mengingat PBL tidak masuk dalam
agenda resmi BWF sebagai induk organisasi bulu tangkis sejagad.
Terlepas dari itu, pemain berperingkat delapan dunia itu
bukanlah pemilik smes tercepat. Pemain ganda putra veteran Malaysia Tan Boon
Heong pernah melibas kok dengan kecepatan 493 km/jam. Itu terjadi saat uji coba
raket YONEX pada 2013 silam.
Di daftar resmi BWF sekaligus tercatat dalam buku rekor
dunia atau Guinness World Records, rekor smes tercepat masih menjadi milik Lee
Chong Wei. Tunggal putra senior sekaligus kebanggaan Malaysia itu berada di
daftar teratas dengan catatan kecepatan smash
408 km/jam. Rekor itu diukir kala bertanding di Hong Kong Open 2015.
Sebelum itu, pemain kidal asal Tiongkok Fu Haifeng berada di
urutan teratas dengan kecepatan 332 km/jam yang diukir di Piala Sudirman 2005.
Tidak hanya pemain asing saja yang masuk dalam daftar rekor, pemain asal
Indonesia Mohammad Ahsan pun pernah menggebuk bulu angsa dengan kecepatan 385 km/jam. Hal itu terjadi di babak semifinal
French Open 2015.
Tidak hanya itu. Pemain bertinggi 1,73 m itu pernah
melepaskan pukulan berkecepatan 372 km/jam. Peristiwa itu terjadi saat
Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta. Berpasangan dengan Hendra Setiawan, karibnya
yang kini telah mundur dari timnas Indonesia, pemain asal Palembang itu
mengukir catatan tersebut saat menghadapi wakil Inggris, Marcus Ellis/Chris
Langridge di babak delapan besar. Peristiwa itu terjadi di game kedua dalam
kedudukan imbang 20-20. Lantas kira-kira
berapa kecepatan smash si “Jumping
Jack” alias pemili smes “100 watt”, Hariyanto Arbi?
Dalam catatan BWF tunggal putra Denmark Jan O Jorgensen
berada di urutan kedua dengan kecepatan 407 km/jam yang terjadi di Malaysia
Open tahun lalu. Tunggal masa depan sekaligus penerus Jorgensen, Viktor Axelsen
berada di posisi ketiga. Catatan kecepatan 404 km/jam yang dicetak di Japan
Open 2015, tunggal nomor tiga dunia itu mengungguli pemain tunggal India
Parupalli Kashyap serta Lin “Super”Dan (Tiongkok) yang sama-sama pernah
mencapai kecepatan 401 km/jam di ajang yang sama pula yakni Japan Open 2015.
Bagaimana di sektor putri? Hampir semua rekor tercipta pada
tahun 2016 di dua kejuaraan utama yakni Malaysia Open dan All England.
Ratchanok Intanon, bintang muda Thailand berada di urutan teratas. Dengan
kecepatan 372 km/jam yang diukir di Malaysia, pemain yang pernah bertengger di
urutan satu dunia mengungguli Tai Tzu Ying, ratu bulu tangkis dari Taiwan yang
sanggup melepas pukulan berkecepatan 360 km/jam di All England.
Pemain Tiongkok, Wang Yihan berada di tempat ketiga dengan
kecepatan smash 359 km/jam yang diukir di Malaysia. Melengkapi lima besar ada
Saina Nehwal (India) dengan 357 km/jam serta Carolina Marin (Spanyol) dengan
356 km/jam yang diukir di turnamen tertua di dunia. Menariknya Intanon yang
berpostur tinggi 1,68 m tidak lebih tinggi dari Caro Marin yang bertinggi 1,72 m.
Namun secara keseluruhan tinggi para pemain itu tidak semenjulang para pemain
pria, namun mereka bisa melancarkan pukulan kilat. Kapan ada pemain putri
Indonesia yang mampu melancarkan smes sekencang Intanon cs?
Ratchanok Intanon pemilik smes tercepat di kategori putri/www.youbad.net |
Tentu, smes dengan bobot kecepatan seperti itu tidak
diperoleh dengan mudah. Butuh waktu dan proses yang mensyaratkan latihan keras.
Kecepatan-kecepatan mencengangkan inilah yang menjadi salah satu daya tarik
permainan tepok bulu ini, di samping skill dan teknik menghibur lainnya, serta
menjadikannya cabang yang kini kian populer dengan tingkat persaingan yang
semakin ketat.
Daftar para pemilik
rekor smash tercepat:
Tunggal
Putri
1. Ratchanok
Intanon (Thailand) 372km/h (Malaysia Open 2016)
2. Tai Tzu
Ying (Taiwan) 360km/h (All England 2016)
3. Wang
Yihan (China) 359km/h (Malaysia Open 2016)
4. Saina
Nehwal (India) 357km/h (All England 2016)
5. Carolina
Marin (Spain) 356km/h (All England 2016)
Tunggal
Putra
1. Lee Chong
Wei (Malaysia) 408km/h (Hong Kong Open 2015)
2. Jan O
Jorgensen (Denmark) 407km/h (Malaysia Open 2016)
3. Viktor
Axelsen (Denmark) 404km/h (Japan Open 2015)
4. Parupalli
Kashyap (India) 401km/h (Japan Open 2015)
5. Lin Dan
(China) 401km/h (Japan Open 2015)
Tulisan ini pertama kali publish di Kompasiana, 19 Januari 2017.
Comments
Post a Comment