Selamat Datang Djarum Superliga Badminton 2017
Wiranto didampingi Yan Haryadi Susanto (kanan) dan Achmad Budiharto/@DjarumBadminton
|
Seperti cabang profesional lainnya, perkembangan bulu tangkis di tanah
air pun mustahil tercapai tanpa sokongan sponsor. Dengan tanpa menafikan peran
pihak dan faktor lain, sumbangsih sponsor dalam berbagai bentuk amat
diperlukan. Entah langsung atau tidak, keterlibatan sponsor turut andil memajukan
perbutulangkisan tanah air yang tidak bisa semata-mata bergantung pada para
pelaku utama baik individu, kelompok maupun pemerintah. Nafas para pemain, klub
hingga PP PBSI tidak cukup panjang untuk berjuang sendiri.
Di tengah popularitas dan persaingan bulu tangkis dunia yang kian tinggi dan merata meniscayakan
kerja keras yang menuntut kerja sama untuk bahu membahu menjaring bibit-bibit
muda, menempa dan membesarkan serta mengorbitkan mereka untuk menjadi bintang.
Bulu tangkis Indonesia cukup berutang budi pada Djarum Foundation.
Konsistensinya mendukung perbulutangkisan Indonesia terus terjaga bahkan kian meningkat
dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat dari kontribusinya dengan menyediakan
infrastruktur berupa klub dan segala fasilitas, beasiswa kepelatihan, serta berada di garada depan
untuk menyokong sejumlah turnamen baik di tingkat lokal maupun bertaraf
internasional.
Tahun ini untuk keenam kali Djarum Foundation menyelenggaraan liga bulu
tangkis terbesar di Indonesia. Bertajuk Djarum Superliga Badminton 2017,
pertandingan antarklub yang diinisiasi oleh Yacob Rusdianto, Ario Satrio, Mimi
Irawan dan Alan Budikusuma pada Maret 2007 itu, akan pentas di GOR DBL Arena,
Surabaya, 19-26 Februari mendatang.
Superliga sempat vakum tahun lalu. Disengaja demikian karena tidak
ingin mengganggu konsentrasi para pemain untuk Olimpiade Rio de Janeiro. Seperti
tahun 2015 yang dihelat di GOR Lila Bhuana, Bali, Superliga kali ini setiap
klub diberi kesempatan untuk mendatangkan pemain di luar para kontestan, juga para pemain elite
dari mancanegara.
Sebanyak sembilan tim putra dan 10 tim putri, dengan empat dari
antaranya dari Jepang dan satu dari Thailand sudah terkonfirmasi hadir. Di
kelompok putra, juara bertahan sekaligus pemegang “hattrick” juara Musica
Champion Kudus (Jawa Tengah) akan bersaing dengan PB Djarum Kudus (Jawa
Tengah), Berkat Abadi Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Suryanaga Mutiara Timur
Surabaya (Jawa Timur), USM Blibli.com Semarang (Jawa Tengah), PB Mutiara
Cardinal Bandung (Jawa Barat) serta Gifu Tricky Panders dan Hitachi dari Jepang
serta klub Thailand, Granular.
Tim ibu kota berstatus juara bertahan Jaya Raya Jakarta akan berjibaku
dengan PB Djarum Kudus, USM Blibli.com, PB Mutiara Cardinal, Berkat Abadi
Banjarmasin, Suryanaga Mutiara Surabaya untuk menantang tiga tim Jepang (Hokuto
Bank, Saishukan Ltd dan Gifu Triky Panders) serta Granular dari Negeri Gajah
Putih, di kelompok putri.
Turnamen kali ini tetap tidak akan kehilangan daya tarik. Selain dihelat
di wilayah dengan tingkat animo masyarakat pada bulu tangkis yang tinggi,
kehadiran sejumlah pemain papan atas dunia dan ganjaran hadiah "wah"
membuat atmosfer pertandingan bakal meningkat.
Tunggal putra nomor satu dunia, Lee Chong Wei, berikut Son Wan Ho
(Korea Selatan), Chou Tien Chen (Taiwan), serta tiga bintang muda tunggal
putri, Tai Tzu Ying (Taiwan), Akane Yamaguchi (Jepang) dan Ratchanok Intanon
(Thailand) akan tampil bersama para pemain terbaik Pelatnas dan para pemain
terbaik dari setiap klub.
Selain itu pemain ganda Korea Selatan, Ko Sung Hyun, Yoo Yeon-seong
akan unjuk kebolehan bersama pemain Negeri Ginseng lainnya yang baru saja
pensiun dari timnas, Lee Yong Dae serta Ma Jin dari Tiongkok.
Lee Yong Dae masih menjadi daya tarik bagi fans bulu tangkis di Indonesia/Kompas.com |
Kehadiran Lee akan menjadi nilai tambah dan memberi warna seperti pada
edisi sebelumnya. Selain kualitas teknik, wajah dan kharisma mempesona Lee sudah
tidak asing lagi di mata kaum hawa tanah air. Seperti dua tahun lalu, Lee dan
para pemain bintang mampu menyihir sekitar delapan ribu penonton di GOR Lila
Bhuana.
Pintu merekrut pemain asing dibiarkan terbuka lebar ditambah lagi tambahan
subsidi dasar bagi klub yang merekrut pemain asing sebesar 6.0000 dollar AS (Rp
79,9 juta) dan Rp 50 juta bagi setiap klub. Namun demikian penyelenggara
membatasi keterlibatan para legiun asing selama turnamen.
“Setiap tim boleh merekrut pemain asing sebanyak-banyaknya. Namun,
untuk setiap pertandingan, mereka hanya boleh menurunkan pemain asingnya di dua
partai,”tandas Direktur Turnamen, Achmad Budiharto pada saat peluncuran secara
simbolik di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (11/01) kemarin.
Batasan yang disampaikan Sekjen PP PBSI tersebut berguna agar kehadiran
para pemain asing tidak memangkas kesempatan para pemain lokal. Selain para
bintang asing, para pemain terbaik Indonesia pun siap ambil bagian. Mereka
adalah juara ganda campuran Olimpiade 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir; jawara
All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto; ganda nomor dua dunia Marcus
Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan,
Tommy Sugiarto, dan masih banyak lagi.
Wiranto (membelakangi) dijamu dengan makan siang sebelum acara dimulai/FotoYayat |
Para pemain berpengalaman ini akan bersaing dengan para pemain muda di antaranya yang bersinar pada gelaran edisi
sebelumnya seperti Jonatan Christie (Musica Champion) dan Ihsan Maulana Mustofa
(Djarum Kudus) serta pemain muda lainnya.
Seperti diikhtiarkan Ketua Umum PBSI, Wiranto pada saat press conference itu, ajang ini membuka
kesempatan kepada para pemain muda untuk menambah jam terbang dan pengalaman,
mengasah mental bertanding, serta menjadi ajang pembelajaran dengan para pemain
top.
Selain momentum bagi para pemain muda Indonesia, Superliga juga menjadi kesempatan para pemain beruji tanding dengan para pemain hebat.
“Ini juga menjadi kesempatan bagus bagi pemain kita untuk menguji kemampuan dengan pemain papan atas dunia,” sambung pensiunan Jenderal TNI itu.
Untuk menstimulus kompetisi, Djarum menaikan total hadiah dari 200.000 dollar AS pada edisi sebelumnya menjadi 250.000 dollar AS, atau setara Rp 3,3 Miliar. Total hadiah itu dibagi rata di dua kelompok, putra dan putri. Sang juara berhak atas 60.000 dollar AS, runner up 30.000 dollar AS. Sementara peringkat ketiga akan membawa pulang 20.000 dollar AS dan 15.000 dollar AS untuk peringkat empat.
Bagi Djarum, konsisten menyelenggarakan turnamen adalah bentuk tanggung
jawab dan komitmen terhadap perkembangan bulu tangkis di tanah air. Seperti
diutarakan Direktur PT Djarum, Yan Haryadi Susanto,
“Sebuah kebanggaan bagi
kami untuk bisa konsisten menyelenggarakan turnamen berkualitas dan bergengsi
dari tahun ke tahun.”
Yan berharap turnamen ini mampu mendatangkan faedah bagi bulu tangkis Indonesia, tidak hanya kepada para pemain dan klub-klub lokal juga para pencinta bulu tangkis seluruhnya.
“Besar harapan kami bahwa turnamen ini akan memberikan pengalaman yang berharga bagi pemain-pemain kita, serta memenuhi hasrat para pecinta bulutangkis akan pertandingan yang berkualitas yang bisa digelar di negeri sendiri.”
Uraian singkat ini lebih dari cukup mengafirmasi peran penting pihak-pihak seperti Djarum. Meski sasaran bulu tangkis Indonesia masih jauh membentang di depan sana, setidaknya upaya yang telah ditunjukkan Djarum menunjukan bahwa bulu tangkis Indonesia butuh sponsor, selain mensyaratkan komitmen, kerja sama dan kerja keras bersama.
Wiranto memberikan sinyal positif untuk memberikan kesempatan kepada para pemain Indonesia tampil di liga-liga elite dunia/@DjarumBadminton |
“Saya mengapresiasi Djarum Foundation atas konsistensinya mendukung perkembangan bulutangkis Indonesia. Mudah-mudahan keinginan kita bersama untuk mewujudkan kembali kejayaan bulutangkis Indonesia bisa terwujud.”
Selamat datang Superliga Badminton 2017!
N.B
Para pencinta bulu tangkis yang tak sempat menyaksikan secara langsung
bisa mengikuti setiap pertandingan Superliga melalui livestreaming di www.djarumbadminton.com.
Tulisan ini pertama kali terbit di Kompasiana, 12 Januari 2017.
Comments
Post a Comment