Kabar Baik dari India tentang Tunggal Putri Indonesia
Ada yang
baik datang dari India Open Grand Prix Gold 2017. Para pemain muda
Indonesia menunjukkan hasil positif di turnamen level tiga itu.Meski baru
memasuki babak semi final setidaknya 5 wakil yang masih bertahan dengan sebagian
besar merupakan para pemain muda memberikan harapan positif bagi bulu tangkis
Indonesia.
Kelima wakil itu adalah Berry Angriawan/Hardianto Hardianto
dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra) dan tiga tunggal putri
yakni Fitriani Fitriani, Gregoria Mariska dan Hanna Ramadini.
Minarti Timur, asisten pelatih tunggal putri utama melihat
langsung perkembangan terutama pada para pemain muda itu. Di tengah konsentrasi
mempersiapkkan tiga anak asuhnya yang akan bertanding di babak empat besar hari
ini, mantan spesialis ganda campuran ini menyempatkan diri membalas pesan
WhatsApp yang saya kirim.
“Anak-anak semangat pantang menyerah dan kepercayaan diri
mereka ada peningkatan,”tandas Meme, panggilan akrab Minarti.
Di babak peremoatfinal Jumat, (27/1) kemarin, para pemain
muda itu mampu bersaing bahkan bisa menaklukkan lawan-lawan yang lebih
diunggulkan. Seperti Gregoria Mariska yang bermain sangat percaya diri saat
menghadapi unggulan tiga dari Spanyol, Beatriz Corrales. Gregoria hanya butuh
waktu 26 menit menyudahi perlawanan Corrales dengan skor 21-9 dan 21-11.
Fitriani dan Hanna mampu menghadapi tekanan para pemain
tuan rumah. Fitriani yang menghadapi Rituparna DAS harus bermain rubber set. Di
set penentuan, unggulan empat itu sempat tertinggal cukup jauh. Namun berkat
keuletan dan kesabaran Fitriani mampu mengejar ketertinggalan hingga
memenangkan pertandingan dengan skor akhir 21-17 13-21 23-21.
“Fitriani kemarin bisa bangkit meskipun udah tertinggal
3-11 di set ketiga sampai akhirnya menang,”beber Minarti.
Semangat yang sama diperlihatkan pula oleh Hanna saat
menghadapi wakil tuan rumah lainnya Sri Krishna Priya Kudaravalli. Meski di
atas kertas Hanna lebih diunggulkan namun dukungan penuh tuan rumah membuat semangat
Kudaravalli berlipat-lipat. Meski demikian unggulan enam ini tidak hanya
berhasil mengatasi faktor non teknis itu tetapi juga tampil sangat taktis.
“Hanna bermain cukup taktis,”demikian kesimpulan Minarti
terhadap penampilan Hanna yang memenangkan pertandingan dengan straight set
21-17 dan 21-15.
Tantangan berat
Sabtu, (28/1) siang ini para pemain Indonesia akan
berjibaku merebut tiket final. Fitriani akan menghadapi lawan berat, unggulan
pertama sekaligus harapan tuan rumah, Pusarla V.Sindhu. Kedua pasangan belum
pernah bertemu sebelumnya. Dari daftar unggulan dan rangking BWF, Sindhu yang
berada di rangking 9 dunia lebih unggul atas Fitriani yang bertengger di posisi
31 dunia.
Minarti mengaku dirinya akan memberikan semangat kepada
pemain 20 tahun itu untuk bermain lepas. Melepas semua beban dan pikiran dan
menikmati pertandingan.
“Jangan mikir menang kalah. Pokoknya siap capek, kejar ke
mana aja bolanya. Pokoknya jangan menyerah sampai poin terakhir,”ungkap pelatih
48 tahun itu.
Di partai lainnya akan terjadi perang saudara antara
Gregoria dan Hanna. Keduanya sudah pernah bertemu sekali. Itu terjadi di
Vietnam International Challenge 2015. Saat itu Hanna menang dua game langsung
21-16 23-21.
Hanna memang sedikit lebih berpengalaman dan memiliki jam
terbang lebih. Bisa dilihat dari peringkah Hanna, kelahiran Tasikmalaya 21
tahun yang jauh di atas Gregoria. Gregoria yang baru berusia 17 tahun bercokol
di rangking 120 dunia sementara kompatriotnya itu berada di posisi 44 dunia.
Meski terjadi perang sesama wakil Indonesia, keduanya tetap
berkompetisi untuk tampil di final. Menuru Minarti keduanya sama-sama siap
untuk laga ini.Siapa yang terbaik dialah yang lolos ke partai puncak.
“Yang bagus pasti akan menang. Anggap aja seperti latihan.
Siapa pun yang masuk harus siap tempur di final,”tegas Meme
Minarti Timur/Djarumbadminton.com |
Pelatih yang cukup lama wira wiri melatih di mancanegara
itu berharap para pemain muda Indonesia bisa mengeluarkan kemampuan terbaik
terutama Fitriani. Meski demikian tidak alasan untuk menyerah begitu saja.
“Kalau bisa menang ya lebih bagus. Kan tidak ada yang mustahil ya,”ungkap pelatih asal Surabaya itu.
Seperti Fitriani laga berat juga akan dilakoni Fajar dan
Rian. Unggulan empat itu akan menantang jagoan Denmark sekaligus unggulan
teratas, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Di babak perempat final kemarin
Fajar/Rian menghempaskan Danny Bawa Chrisnanta/Hendra Wijaya 21-15 dan 21-19. Sementara
Boe/Mogensen mengakhiri kiprah pasangan gado-gado Indonesia-Malaysia, Hendra
Setiawan/Tan Boon Heong melalui pertarungan tiga set 27-25 10-21 dan 11-21
selama 53 menit.
Pertandingan ini akan menjadi laga perdana Fajar Rian vs
Boe/Mogensen. Dari segi prestasi dan pengalaman Boe/Mogensen jelas unggul.
Meski demiikian cukup banyak tenaga pasangan nomor tiga dunia itu terkuras saat
menghadapi Hendra/Tan kemarin. Sedangkan Fajar Rian yang melewati laga mudah
kemarin bisa memanfaatkan kecepatan dan stamina mereka untuk merebut momentum.
Di laga lainnya Berry dan Hardianto akan menghadapi Lu Ching
Yao dan Yang Po Han. Berry/Hardianto berhasil menyisihkan unggulan dua dari
Denmark Mathias Christiansen/DavidDaugaaard di babak delapan besar sekaligus
membuka peluang bagi unggulan tujuh ini lolos ke final. Kemenangan atas
unggulan di laga sebelumnya serta keberhasilan menjuarai Malaysia Masters pekan
lalu menjadi modal berharga menghadapi wakil Taiwan itu meski secara rangking
dunia berada di atas Berry/Hardianto. Meski Berry/Hardianto, rangking 146 dunia
di turnamen ini keduanya lebih diunggulkan ketimbang Lu/Yang yang berada di
rangking 30 dunia dan menempati unggulan delapan, atau satu strip di belakang
Berry/Hardianto.
Bila Indonesia sudah pasti mengirim satu wakil di final
yakni nomor tunggal putri, tuan rumah India sudah memastikan tiga tempat di
final. Selain satu wakil dari nomor ganda putri, gelar tunggal putra sudah
pasti menjadi milik tuan rumah setelah empat wakil India menguasai semi final.
Di belakang India yang mendominasi dengan 9 wakil di semi
final, ada Indonesia dengan 5 wakil, Denmark (empat wakil) dan Malaysia serta
Taiwan masing-masing satu wakil.
N.B
Babak semifinal #IndiaGPG dimulai pukul
15.30 WIB. Tidak ada live tv. Fox Sports baru akan menanyangkan mulai pukul
19.00 WIB.
Jadwal babak semi final #IndiaGPG 2017/@INABadminton |
Tulisan ini pertama kali terbit di Kompasiana, 28 Januari 2017.
Comments
Post a Comment