Indonesia Pertahankan Juara Umum di Kandang Sendiri
Wahyu Nayaka dan Kevin Sanjaya juara Indonesian Masters 2016/badmintonindonesia.org
Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara umum di
turnamen Indonesian Masters yang baru
saja berakhir di Gedung Dome, Balikpapan. Pada turnamen level grand prix gold ini, dua
wakil Merah Putih yang lolos ke final berhasil mencapai podium tertinggi.
Pada turnamen serupa tahun lalu di Malang, Jawa Timur,
Indonesia berhasil menyabet tiga gelar masing-masing dari tunggal putra lewat
Tommy Sugiarto, Berry Angriawan/Rian Agung Saputro (ganda putra) serta ganda
campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tahun ini giliran ganda campuran Ronald
Alexander/Melati Daeva Oktavianti dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira /Kevin
Sanjaya Sukamuljo yang mempersembahkan gelar.
Ronald/Melati menjadi juara setelah mengalahkan wakil
Malaysia Kian Meng Tan/Pei Jing Lai dua game langsung 21-16 dan 21-17. Penampilan
pasangan nomor 19 dunia benar-benar mencapai klimaks setelah meraih kemenangan
demi kemenangan dari babak pertama. Saat
terlibat “perang saudara” di semi final kemarin, keduanya tampil meyakinkan. Hafiz
Faisal/Shela Devi Aulia pun menyerah kalah straight set, 22-20 dan 21-16.
Menjumpai Kian/Pei
yang diunggulkan di tempat ketiga, sebagai unggulan kedua Ronald/Melati
benar-benar unjuk gigi. Sejak awal pertandingan keduanya tidak memberikan
kesempatan sedikitpun kepada wakil Negeri Jiran itu untuk mengembangkan
permainan.Bermain fokus dan sejauh dapat tak memberikan ruang kepada lawan
untuk melancarkan smes, benar-benar diperagakan. Mengingat Kian Meng Tan
memiliki kemampuan smes menukik, pilihan tidak mengangkat bola tepat adanya.
Ini menjadi gelar pertama keduanya di tahun ini setelah
terakhir kali menjuarai Chinese Taipei Grand Prix 2015. Sekaligus menebus
kegagalan di ajang serupa tahun lalu. Saat itu, Ronald/Melati tersisih di babak
kedua usai dibekuk senior sekaligus sang juara Owi/Butet, sapaan
Tontowi/Liliyana.
“Yang pasti bangga dan senang. Latihan tiap hari nggak
sia-sia. Kami memenuhi target, karena datang juga sebagai unggulan dua. Yang
pasti tidak dijadikan beban buat kami,” tandas Ronald dikutip dari
badmintonindonesia.org.
Ronald/Melati menggasak wakil Malaysia di final Indonesian Masters 2016/
Seperti Ronald/Melati, ganda putra Kevin Sanjaya
Sukamuljo/Wahyu Nayaka pun tampil trengginas. Pasangan debutan ini mampu
membungkam wakil Tiongkok,
Heng Chengkai/Zhou Haodong, 21-16 dan 21-18.
Kemenangan atas unggulan dua yang juga rekan sepelatnas di
semi final, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, membuat keduanya semakin
percaya diri saat tampil di final. Terlebih lawan yang dihadapi bukanlah
unggulan.
Seperti saat melibat Angga/Ricky, pasangan pendatang baru
ini bermain agresif dan tanpa beban sejak awal. Serangan demi serangan terus
dilancarkan sehingga membuat wakil Tiongkok kesulitan mengembangkan permainan.
Mengendalikan dan menguasai jalannya pertandingan akhirnya disempurnakan dengan
kemenangan.
“Awal pertandingan masih grogi karena lama nggak bertanding,
tapi jadi terbawa motivasi sendiri aja dulu. Mumpung dapet pasangan yang bagus,
saya usahakan semaksimal mungkin yang saya bisa,” ungkap Wahyu.
Perjalanan Wahyu/Kevin hingga jadi juara/@INA_Bminton.
Meski menjadi pasangan debutan, keduanya bukan orang baru
dalam daftar pemain masa depan Indonesia. Mereka sudah sering berlatih di
Pemusatan Latihan Nasional Cipayung dan baru kali ini tampil bersama.
Sebelumnya Kevin bertandem dengan Marcus Fernaldi Gideon
sementara Wahyu berpasangan dengan Ade Yusuf. Marcus yang tengah dalam proses
pemulihan cedera sementara Ade yang dipulangkan karena sakit akhirnya membuka
kesempatan bagi keduanya bermain bersama. Hasilnya, luar biasa.
Walau prize money tak
seberapa, cuma USD 9.480-mengingat level turnamen kelas GPG-, kemenangan ini menambah
jam terbang sekaligus menjadi pintu masuk mereka menuju level turnamen lebih tinggi
dengan kualitas lawan yang tentu saja lebih berat. Selain itu menjadi isyarat positif
bagi proses regenerasi bulu tangkis Indonesia.
Distribusi gelar kali ini Tiongkok, Thailnd dan Korea Selatan masing-masing mendapat satu gelar/@INA_Bminton.
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 11 September 2016.
Comments
Post a Comment