Akankah Li/Liu Kembali Beri Mimpi Buruk Hendra/Ahsan ?

Hendra/Ahsan/Badmintonindonesia.org

Seperti diprediksi sebelumnya, wakil semata wayang Indonesia di turnamen Korea Terbuka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akhirnya bertemu Li Junhui/Liu Yuchen di babak perempatfinal, Jumat (30/09) besok. Pasangan muda Tiongkok itu tengah naik daun dan baru saja menjuarai turnamen Jepang Terbuka beberapa waktu lalu. Menariknya, Li/Liu naik ke podium juara setelah menyingkirkan Hendra/Ahsan di babak semi final.

Kekalahan Hendra/Ahsan itu menguburkan harapan Indonesia dan harapan keduanya untuk meraih trofi sebelum mereka berpisah usai Korea Terbuka. Kini kesempatan terakhir mereka ada di Seoul. Dan tiada jalan lain untuk merengkuh kado perpisahan selain melewati hadangan unggulan tujuh itu.

Sebelumnya di babak kedua, Hendra/Ahsan mengalahkan pasangan Taiwan yang menduduki rangking 26 dunia. Kemenangan ganda nomor lima dunia tidak diraih dengan mudah. Pasangan Juara Dunia 2013 dan 2015 itu harus berjuang keras selama 44 menit sebelum mengakhiri laga tiga game.
Di set pertama Hendra/Ahsan keteteran mengimbangi permainan cepat Lee/Lee. Lee/Lee lebih dulu memimpin 12-8 sebelum dikejar Hendra/Ahsan menjadi 17-18. Wakil Merah Putih itu kerap melakukan kesalahan sendiri sehingga menjadi bumerang. Set pertama pun menjadi milik Lee/Lee, 21-18.

“Pasangan Taiwan ini punya kecepatan dan kekuatan, di game pertama kami memang tertekan duluan. Di game selanjutnya, kami coba atur penempatan bola dan banyak bermain di depan net,” tutur Hendra dikutip dari badmintonindonesia.org.

Di set kedua Hendra/Ahsan mulai memperlihatkan taji. Lebih dulu mengunci interval pertama, 11-9, keduanya terus menjaga performa hingga menutup set kedua dengan skor 21-14.

Di awal set ketiga laga berjalan sengit. Kedua pasangan saling kejar mengejar angka. Skor sempat identik 15-15. Ketenangan dan kematangan Hendra/Ahsan akhirnya menjadi pembeda. Keduanya berhasil menahan laju Lee/Lee di angka 15 saat keduanya menutup pertandingan.

 “Setelah kedudukan 15-15 itu, kami paksa lawan untuk bermain keras terus. Sepertinya mereka tidak siap,” lanjutnya.

Sementara Li/Liu ke babak delapan besar setelah memenangkan “perang saudara” kontra Liy Cheng/Zheng Siwei. Seperti Hendra/Ahsan, Li/Liu tak mudah melenggang ke babak berikutnya. Liy/Zheng sempat membuat Li/Liu ketar ketir ketika memenangi game pembuka. Mengeluarkan senjata pamungkas berupa permainan cepat dan smes-smes keras menjadi pilihan tepat bagi Li/Liu sehingga mampu merebut set kedua. Set ketiga berjalan sengit dan sempat terjadi deuce. Laga selama 53 menit itu akhirnya direbut Li/Liu dengan skor 22-20 20-14 dan 24-22.
Li Junhui/Liu Yuchen/nzbadmintonopen.com


Tenang dan fokus
Tak dapat dipungkiri laga ini memberi tekanan tersendiri bagi Hendra/Ahsan. Kekalahan di pertemuan terakhir tentu masih membekas. Secara keseluruhan kedua pasangan sudah enam kali bertemu dan Hendra/Ahsan baru dua kali meraih kemenangan dari pasangan yang sama-sama berusia 21 tahun itu.

Hendra/Ahsan tak punya pilihan lain bila ingin balas dendam sekaligus menjaga asa menuju podium juara. Bermain tenang adalah salah satu pilihan yang harus diambil. Di pertemuan sebelumnya terlihat keduanya mudah terpengaruh dengan permainan cepat Li/Liu. Penempatan bola yang tak akurat memperjelas hasrat terburu-buru untuk mengakhiri pertandingan.

Selain itu, juara All England 2014 itu harus lebih taktis. Lawan memiliki postur tubuh jangkung sehingga bola tanggung dan melambung akan menjadi santapan empuk mereka. Mengandalkan power saja tidak cukup, karena jelas pasangan muda akan lebih bertenaga.

Selain pertahanan yang bagus untuk mengantisipasi serangan, Hendra/Ahsan perlu memanfaatkan jam terbang dan kematangan untuk memprovokasi semangat muda lawan. Adu permainan net, tipuan-tipuan dan penempatan bola di daerah sulit perlu dilakukan.

Hendra sendiri mengaku siap untuk memberikan yang terbaik. Tampil all out dan tanpa beban sekiranya memotivasi mereka untuk revenge demi tiket semi final dan asa juara di penghujung kebersamaan mereka.

 “Kami akan mencoba untuk lebih banyak adu di permainan net dan pokoknya bermain yang terbaik saja dulu,” tutur Hendra.

Semangat Daddies...
N.B
Wakil tiap negara di perempatfinal:
Korea 12
Tiongkok 10
Jepang 6
Denmark 4
Malaysia 2
Hongkong,  Bulgaria, India, Indonesia, Tawan 1

Jadwal pertandingan, Jumat (30/9), dimulai pukul 11.00 WIB, Live FOXSport dan Streaming CT1 &CT2:
@BadmintonNow



Comments

Popular posts from this blog

Jojo dan Rinov/Pitha Tersisih, Tersisa Ginting, Gregoria, dan Rehan/Lisa di Semifinal Hylo Open 2022

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Dari "Sekarang, Sumber Air Su Dekat" Menjadi "Sekarang, Masalah Air Su Banyak"