Reuni Pellegrini dan Peluang Berulang Final Liga Champions 2014
Ilustrasi Dailymail.co.uk
Tanda tanya
seputar semifinal Liga Champions musim ini sebagian sudah terjawab. Benar-salah
prediksi formasi empat besar sudah diketahui. Undian yang baru saja dilakukan
di markas besar UEFA mempertemukan Manchester City vs Real Madrid dan Atletico
Madrid kontra Bayern Muenchen.
Hasil undian
ini menyimpan kisah menarik. Dibandingkan tiga tim lainnya, Manchester City jelas
tim debutan di empat besar yang sedang memendam hasrat mengukir sejarah baru. Selain
ingin mengukir sejarah bagi diri sendiri, Manchester Biru pun ingin
membanggakan Inggris yang baru dua kali menjadi juara Liga Champions dalam 10
musim terakhir. Tentu, City ingin mengulangi kesuksesan rival sekota Manchester
United pada musim 2007/2008 dan Chelsea empat tahun kemudian.
Di pentas
Liga Champions, City dan Madrid sudah pernah bertemu. Keduanya saling beradu di
fase grup musim 2012/2013. Di leg
pertama di Santiago Bernabeu, Madrid menang 3-2 berkat sumbangan gol Marcelo,
Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo. sementara dua gol City lahir dari kaki
Edin Dzeko dan Aleksandar Kolarov.
Sementara di
leg kedua, kedua tim bermain sama kuat 1-1. Madrid lebih dulu memimpin melalui
Benzema saat laga baru berjalan 10 menit. Dan disamakan Sergio Aguero dari
titik penalti.
Tak hanya
itu, pelatih City, Manuel Pellegrini bukan orang baru dalam sejarah pertemuan
kedua tim. Pria asal Chile itu merupakan mantan manajer Real Madrid pada musim
2009/2010.
Ilustrasi BBC.com
Walau hanya
semusim di Santiago Bernabeu, Pellegrini merupakan sosok yang pertama kali
merasakan kehadiran Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Xabi Alonso yang kini
sudah berseragam Bayern Muenchen.
Tak pelak
laga ini akan menjadi momen reuni Pellegrini dan Ronaldo-Benzema, serta Pellegrini
dan El Real. Pertemuan itu pun menjadi kesempatan Pellegrini membuktikan diri
mampu tampil lebih baik ketimbang mantan timnya itu.
Sementara bagi
Ronaldo, hasil undian ini memungkinannya kembali ke Manchester, kota dengan
seribu satu kenangan. Sebelum dibeli Madrid seharga 80 juta poundsterling pada
2009, kapten timnas Portugal itu mengalami masa penemuan diri di Manchester
United. Manchester adalah tempat CR7 diasah dan dibesarkan. Itulah kota, tempat
ia berangkat sebagai seorang bintang.
Tak hanya
Ronaldo, laga ini akan memungkinkan Gareth Bale kembali tampil di tanah
Inggris. Sebelum dibeli Madrid, Bale pernah menorehkan sejarah indah bersama
klub Inggris lainnya, Tottenham Hotspur. Walau bukan menghadapi klub masa
lalunya, kepulangan Bale ke Inggris tetap mengguratkan kenangan tersendiri.
Seperti apa
akhir reuni Pellegrini dan ‘kepulangan’ Ronaldo? Kita tunggu saja pada 26 April
mendatang saat Pellegrini menjamu Ronaldo cs. di leg pertama di Stadion
Etihad dan kunjungan balasan
Pellegrini ke klub masa lalunya kurang lebih sepekan kemudian.
Peluang berulang
Di
pertandingan lainnya klub ibu kota Spanyol lainnya, Atletico Madrid akan bersua
raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen. Laga
ini menggagalkan reuni Pep Guardiola dengan Barcelona yang disingkirkan
Atletico di delapan besar.
Tak hanya
itu, laga ini juga mendahului momen puncak tahun 1974 saat kedua tim bertemu di
final Piala Eropa. Di laga
pertama di Heysel, Brussels berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu. Partai
penentuan benar-benar menjadi milik Muenchen setelah memukul El Atleti empat
gol tanpa balas berkat sumbangan sepasang gol masing-masing dari Gerd Muller
dan Uli Hoeness.
Walau gagal
reuni dengan Barcelona, laga ini membuka ruang bagi Guardiola bertemu tim yang
akan diasuhnya musim depan. Bila Muenchen mampu melangkahi Atletico, sementara
City menjungkalkan juara Eropa 10 kali, Real Madrid.
Sebaliknya,
kemungkinan terulangnya final Liga Champions dua musim lalu pun terbuka. Dua tim
sekota, Madrid dan Atletico berebut ‘si kuping besar’. Itu pun dengan
pengandaian mereka mampu menyingkirkan lawan-lawannya.
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana 15 April 2016.
Comments
Post a Comment